cerpen, indometro.id - Bermula pada pertemuan itu aku dan dia tak mengenali satu sama lain dan sorotan matanya yang begitu dingin menap ku tajam , aneh saja rasanya bagiku ada yang menatap ku begitu .
Ku palingkan wajah melihat kearah yang lain agar aku tak merasa takut kepada nya
Aneh selalu perkataan itu terbesit di pikiran ku. Aku saja tidak mengeli dia tapi kenapa dia separuh baya itu terus saja mengikuti kemana aku pergi apa aku punya salah sama dia ya , aku pun bertanya sendiri.
Aku pun pergi menjauh dan terus menghindari nya pernah bertanya kepada ibu saat itu tapi ibu tetap diam saja seolah tidak tau yang ku bicarakan
Terus aku bertanya, dan tak ada jawaban dari ibu apa kah ibu mengenali lelaki yang ku maksud kan itu tetap jawab tidak ada apa dia orang yang selama ini aku kenal
Kenapa dia selalu mengikuti ku apa dulu ibu mempunyai musuh dalam benak ku bertanya tanyak , kenapa semua terasa aneh...
Kenapa sosok itu terasa tidak asing
Saat itu aku mulai mencari tau diam - diam siapakah lelaki separuh baya itu.
Kemudian aku masuk ke kamar ibu dan mencari tau saat ibu tidak ada di rumah
Aku membuka perlahan pintu lemari, dan tempat ibu menyimpan tanpa sengaja aku melihat sebuah map coklat yang berisi tulisan dan sebuah foto aku berkata siapakah foto lelaki dan anak kecil itu ya aku bertanya sendiri keheranan.
Kemudian aku membawa foto dan menyimpan nya ,dan akan aku pertakan kepada ibu siapa kah anak kecil itu dan seorang lelaki separuh baya ini di gambar foto.
Iya nanti aku akan tanya kan kalau Uda waktu nya aku tunjukkan ke pada ibu saat ibu tidak sibuk.
Dua Minggu sudah berlalu aku memperlihatkan foto itu ke ibu , dan bertanya ibu mengenal siapa yang ada di dalam foto , ibu menjawab iya ibu mengenali nya itu kamu dan tiba ibu terdiam kenapa ibu terdiam udah sudah lah itu tidak usah dibahas lagi kenapa Bu jawab ku.
Kemudian ibu menjawab setelah ku desak dan akhirnya ibu pun menjawab iya itu adalah ayah mu , apa Bu aku terkejut kemana saja dia Bu ini telah mendengar kalau ayah mu telah pergi meninggalkan mu dan ibu gara gara wanita lain.
Esoknya harinya dia melihat kembali lelaki itu lagi memperhatikannya terlihat percis sama yang di foto wajah tidak jauh berbeda tapi mungkin agak kurusan saja ku lihat tidak seperti dulu kekar iya lah itu kan dulu dia masih muda dan kini dia sudah tua pasti ada perubahan pada nya.
Seandainya dia tidak pergi dengan perempuan puan itu aku dan ibu pasti sudah bahagia bersama nya saat seperti di foto yang kulihat itu .
Gara -gara wanita itu aku dan ibu ku kehilangan sosok itu , tapi biar lah aku bahagia kok hidup hanya dengan ibu saja. Dari pada hanya hidup dengan sosok ayah tapi hati ini terluka.
Ya pasti terluka lah hati siapa sih yang tidak terluka saat orang yang kita sayang dan kita bangga kan tega berbuat begitu. Semoga dia bahagia dengan wanita itu. Aku bersyukur dulu pernah menjadi bagian hidup nya
Penulis:indah rahayu