ist |
Menurut Salah seorang penumpang yang tak ingin disebutkan identitasnya dirinya naik Damri Royal Class seri 4935 dari terminal Gambir Jakata Pusat menuju Stasiun Tanjungkarang, Bandarlampung dengan jadwal keberangkatan pukul 21.00 WIB.
Saat diatas kendaraan, seluruh penumpang diminta uang tambahan di luar tiket yang telah dibeli.
Para penumpang diminta uang Rp20 ribu oleh kondektur bus Damri dengan alasan supaya cepat lewat tol.
Padahal saya naik royal calass sudah bayar tiket sebesar Rp235 ribu," keluh, Minggu, malam.
Iya menyebut, baru kali ini dia di minta uang tambahan diluar tiket selama naik Damri.
Kami sudah langganan Damri, baru kali ini diminta uang tambahan diluar tiket. Biasanya gak seperti ini. Kemarin saja lewat tol juga dan tidak diminta uang tambahan," kata dia.
Sementara itu, Nursalah warga kabupaten lampung timur pun memiliki cerita yang sama. Saat itu dirinya naik Damri jurusan Bandarlampung- Jabung, sering dimintai uang diluar harga tiket.
"Harga tiket tujuan Bandarlampung-Jabung biasanya Rp20 sekali jalan. Namun ditengah perjanan kondektur meminta uang tambahan sebesar Rp20 ribu, kepada setiap penumpang," kata dia.
Iya menceritakan, rekannya yang juga orang Lamtim melakukan pengiriman barang mengunakan jasa Damri tujuan Rajabasa-Labuhan Maringgai lebih mahal dari ongkos penumpang.
"Kemarin kawan saya kirim hanya sebuah aksesoris tangan dikenakan biaya Rp40 ribu. Parahnya tidak dikasih bukti pembayaran. Padahal rekan saya sudh minta," kata dia.
Dia berharap pihak managemen Damri melakukan mengevaluasi hal ini. Pasalnya ini sangat merugikan masyarakat.
Kami berharap pihak Damri bisa mengevaluasi hal ini, sebab sudah sangat merugikan masyarakat," tegas dia.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak Perum Damri sendiri masih belum bisa di konformasi. (Raharja)