-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Gelar Makan Ikan Bersama di Pasar Cemara, MUI Medan Pastikan Ikan Laut Halal

    redaksi
    Selasa, 26 November 2019, November 26, 2019 WIB Last Updated 2019-11-26T08:18:13Z

    Ads:

    BAKAR IKAN: Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution ikut menyaksikan masyarakat membakar ikan di Pasar Cemara, Medan, Senin (25/11). Akhyar mengimbau masyarakat untuk tidak takut makan ikan.
    ist

    MEDAN, INDOMETRO.ID – KASUS pembuangan bangkai babi ke sungai, menyebabkan masyarakat enggan mengonsumsi ikan, Gerakan makan ikan pun dibuat untuk mengembalikan minat masyarakat membeli ikan. 

    Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan dan Plt Wali Kota Medan pun mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir mengkonsumsi ikan, khususnya ikan dari laut.

    Komunitas Pedagang Ikan Kota Medan bersama MUI dan Pemko Medan menggelar makan bersama hasil olahan laut di Pasar Cemara, Senin (25/11). 

    Hasil laut seperti ikan, udang dimasak dengan cara dibakar dan digoreng dibagikan kepada masyarakat secara gratis. 

    Hal ini dilakukan untuk menepis isu yang tengah berkembang di masyarakat bahwa ikan laut terkontaminasi bangkai babi yang dibuang ke sungai beberapa waktu lalu. 

    Wakil Ketua MUI Medan, Hasan Matsum mengatakan, meski sejumlah sungai terkontaminasi bangkai babi, dan alirannya bermuara ke laut, MUI memastikan ikan laut layak dikonsumsi. 

    “Secara hukum Islam, ikan di sungai dan laut itu halal, walaupun ada bangkai babi di sungai, tidak perlu khawatir,” ujarnya.

    Diakuinya, menurunnya jumlah ikan yang dikonsumsi masyarakat belakangan ini tidak terlepas dari kekhawatiran umat Islam. 

    “Karena bangkai babi di buang ke sungai dan muara laut, membuat umat muslim menjadi alergi dan jijik dengan sesuatu yang haram. 

    Dampak psikologis masyarakat ini karena khawatir mengandung hal yang haram membuat enggan mengkonsumsi ikan. Padahal tidak demikian, “ jelasnya.

    Sementara itu, Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengajak seluruh masyarakat Kota Medan untuk mengkonsumsi ikan dan hasil laut lainnya. 

    Pasalnya saat ini warga takut mengkonsumsi ikan akibat ulah orang yang tidak bertanggung jawab telah membuang bangkai babi di sungai dan warga takut tertular virus hog cholera yang menyerangi babi tersebut.

    “Ikan yang dijual di pasaran merupakan ikan yang aman dan layak kita konsumsi. Ikan yang dijual merupakan ikan yang berasal dari tengah laut artinya ikan tersebut aman untuk dikonsumsi,” kata Akhyar.

    Menurut Akhyar, ikan yang berada di pasaran aman tidak terkena virus hog cholera seperti yang saat ini dirisaukan warga, sebab ikan yang ada di pasaran berasal dari laut tengah sehingga aman dari sesuatu yang menjijikan. 

    “Marilah kita makan ikan, karena dengan makan ikan anak-anak dapat tumbuh berkembang dengan penuh gizi, sehat serta cerdas. 

    Ikan yang ada di pasaran aman dari bakteri hog cholera aman dari sesuatu yang menjijikkan dan setelah diteliti oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan ikan tersebut tidak terkena virus dan aman di konsumsi. 

    Air yang berada di tengah laut juga sudah diteliti dan sama sekali tidak ada sedikitpun mengandung virus tersebut. Ayo kembali makan ikan,” ajaknya.

    Ketua Komunitas Pedagang Ikan se-Kota Medan, Juwari mengatakan, sejak ditemukannya bangkai babi yang diduga terjangkit virus hog cholera di sungai, penjualan ikan laut menurun drastis. 

    Permintaan akan ikan berkurang, masyarakat takut mengkonsumsi ikan karena terkontaminasi bangkai babi. 

    “Harga dan permintaan turun 80 persen,” ujarnya di lokasi acara.

    Pada acara makan ikan bersama ini, pihaknya menyediakan 500 hasil tangkapan laut. “Ada setengah ton ikan yang disiapkan untuk makan gratis,” jelasnya.

    Pantauan di lokasi, ikan hasil laut diolah sedemikian rupa seperti dibakar, di goreng. Masyarakat yang hadir juga terlihat antusias. 

    berita ini bersumber dari sumutpos



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini