-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Lahan Persawahan Makin Memprihatinkan

    redaksi
    Kamis, 01 Agustus 2019, Agustus 01, 2019 WIB Last Updated 2019-08-01T03:07:29Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh


    PALAS,INDOMETRO.ID - Kebutuhan pangan yang tinggi sudah tidak bisa lagi dipungkiri (31/07).  

    Lahan persawahan setiap tahun makin menurun bahkan indonesia jika beras impor tidak masuk untuk kebutuhan masyarakat belum bisa dipastikan apakah mencukupi beras lokal.

    Jaman di era teknologi alat-alat pertanian cukup memadai dan mampu bersaing akan tetapi untuk lahan persawahan sangat memprihatinkan bahkan sudah banyak alih pungsi lahan, misalkan persawahan dijadikan perumahan dan perkebunan. 

    Dan tentu cukup mengkhawatirkan bagi anak bangsa kedepan, bila pemerintah tidak membuat lahan persawahan yang baru indonesia mimpi swasembada beras. 

    Selain lahan persawahan alih pungsi permasalahan yang dialami petani dipicu dari segi cuaca yang tidak menentu mengakibatkan pengairan dipersawahan tidak terpenuhi. 

    Bila pemerintah tidak membuat kebijakan dikhawatirkan lahan persawahan akan selalu berkurang tiap tahun. 

    Warga akbar  R hasibuan saat memberikan keterangana pada Indometro. Lahan persawahan tahun sembilan puluhan mulai dari binanga sampai sibuhuan sawah luas dipinggir jalan dan bekas jaringan irigasi masih terlihat dipinggir jalan huta lombang.

    Daerah sosa juga pada saat itu masih sawah yang luas,  sekarang itu sudah kebun sawit dan harga beras tidak sebanding dengan kelapa sawit atau karet. 

    Dilain tempat Hasan hrp warga portibi saat dijumpai Indometro menjelaskan persawahan didaerah paluta cukup minim, diakibatkan setiap tahun alih pungsi lahan tetap jalan.

    Sedangkan untuk percetakan sawah tidak ada dan saya berharap pemerintah harus bisa membuat pengusaha dan masyarakat menciptakan lahan persawahan yang baru, hutan masih luas banyak yg layak dijadikan lahan persawahan,  jangan terus menerus pemerintah memberikan hutan dijadikan perkebunan tentu tidak berimbang. 

    Banyaknya keluhan masyarakat sesuai pantauan Indometro dilapangan terjadi alih pungsi lahan akibat pengairan yang tidak memadai dan irigasi yang dibangun pemerintah banyak tidak dapat dipunsikan sehingga lahan sebelum dialih punsikan menjadi lahan tidur.  

    Irigasi pp makmur yang dibangun pemerintah sampai sekarang tidak dapat dimanfaatkan pada hal ratusan bahkan milliaran rupiah raib, semasa irigasi tetap sistem tradisional ratusan hektar persawahan dapat dimanfaatkan.  



    Diharapakan pemerintah tidak setengah hati memandang kritisnya lahan persawahan saat ini yang cukup menghawatirkan. (bahar) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini