-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Oknum Polwan Ditangkap di Bandara, Diduga Terindikasi Radikal

    redaksi
    Senin, 27 Mei 2019, Mei 27, 2019 WIB Last Updated 2019-05-27T07:08:46Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Oknum Polwan Ditangkap di Bandara, Diduga Terindikasi Radikal
    Oknum polwan yang diamankan di Bandara
    INDOMETRO.ID Seorang perempuan bernama Nesti Ode Samili diamankan polisi karena terindikasi mengikuti paham radikal.
    Wanita asal Maluku Utara (Malut) itu ditangkap saat tiba di Bandara Juanda, Sidoarjo. Kabar tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera.
    "Benar dan penangkapan yang bersangkutan hasil kerjasama dengan (Polda) Malut," kata Barung.
    Barung menuturkan perempuan tersebut berangkat dari Malut menuju Surabaya dengan menumpang pesawat Lion Air sekitar pukul 09.00. Setiba di Juanda sekitar pukul 13.00 ia kemudian diamankan. 
    "Petugas protokol bandara telah menerima informasi tentang adanya penumpang yang diduga terkena paham radikalisme. Kemudian dilakukan pemeriksaan sementara," imbuh Barung.
    Dari keterangan yang didapat, lanjut Barung, perempuan tersebut berangkat ke Surabaya dengan menggunakan identitas palsu. Sedangkan untuk tujuannya, ia mengaku akan berbelanja ke Kota Pahlawan. 
    "Yang bersangkutan sesuai prosedur saat ini telah diamankan di Polda Jatim," tandas Barung, seperti dikutip dari Detikcom, Senin (26/5/2019).
    Belakangan diketahui, Nesti ternyata adalah polwan. Ia tercatat bertugas di Direskrimum Polda Maluku Utara (Malut) dan berpangkat Bripda. "Iya, benar yang bersangkutan seorang Polwan," bebernya.
    Selain diketahui seorang polwan, terang Barung, polwan tersebut juga menggunakan identitas palsu. Identitas itu ia gunakan untuk berangkat ke Surabaya.
    "Identitas palsunya atas nama Arfila M. Said, pekerjaan swasta dan beralamat di Waringi, Kecamatan Odi Utara, Kabupaten Halmahera, Maluku Utara," terang Barung. (rsky)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini