-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Jangan Meretakkan Leher Sampai Bunyi 'Kreek', Ngeri Bahayanya

    redaksi
    Jumat, 19 April 2019, April 19, 2019 WIB Last Updated 2019-04-19T04:42:17Z

    Ads:

    Ilustrasi leher.
    Ilustrasi
    INDOMETRO.ID - Saat leher merasa pegal, banyak orang kemudian meretakkan lehernya hingga mengeluarkan bunyi, 'kreekk' untuk mengurangi rasa pegal. Tapi siapa sangka bahwa hal ini bisa berujung pada hal yang berbahaya.
    Seorang paramedis berusia 23 tahun dari London, Inggris, menjadi lumpuh sebagian setelah arteri vertebalnya pecah ketika ia tanpa sadar meretakkan lehernya. Hal ini menyebabkan perempuan bernama Natalie Kuniciki itu mengalami gumpalan darah dan memicu stroke di otaknya.
    Semua bermula saat ia tengah menonton film di rumahnya di West Hampstead. Tanpa sadar ia meretakkan lehernya. Hanya saja, kali ini, manuver rutin menyebabkan suara retakan keras di lehernya.  
    Natalie tidak benar-benar merasakan sakit sehingga dia mengabaikannya dan pergi tidur. Dalam 15 menit kemudian ia terbangun dan tidak dapat menggerakkan kaki kirinya. Ketika dia mencoba bangun untuk pergi ke toilet, dia pingsan. Wanita muda yang ketakutan itu lalu memanggil ambulans.
    Di rumah sakit, hasil CT scan mengungkap bahwa Natalie menderita stroke. Setelah mendengar tentang retakan leher yang keras, dokter menjelaskan bahwa ketika dia meregangkan lehernya, pembuluh darah di lehernya pasti pecah, menyebabkan gumpalan darah terbentuk dan memicu stroke.  
    Paramedis muda itu hampir lumpuh total di sisi kiri tubuhnya dan menghabiskan lebih dari sebulan di rumah sakit untuk mendapatkan kembali kendali atas anggota tubuhnya.
    “Ketika konsultan mengatakan kepada saya bahwa saya terkena stroke, saya terkejut. Para dokter kemudian memberi tahu saya bahwa peregangan leher saya telah menyebabkan arteri vertebral saya pecah,"kata dia seperti dilansir dari Oddity Central.
    Ia mengaku spontan melakukannya. Natalie juga mengungkapkan bahwa dia tidak merokok, atau minum-minuman keras. Bahkan keluarganya juga tidak punya riwayat stroke, sehingga jadi sangat aneh secara mendadak ia mengalami stroke.
    Kuniciki menghabiskan tiga jam untuk operasi. Meski dokter dapat memperbaiki arteri vertebralnya yang rusak, mereka tidak dapat menghilangkan bekuan darah yang menyebabkan stroke.
    Mereka mengatakan itu akan larut dalam waktu, tetapi mereka tidak dapat memprediksi kapan ia akan pulih secara penuh. (vv)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini