-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    WOW...Gara-gara Sekolah Sambil Jualan Cilok, Bocah SD Ini Viral di Medsos

    redaksi
    Sabtu, 16 Februari 2019, Februari 16, 2019 WIB Last Updated 2019-02-16T03:36:55Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Gara-gara Sekolah Sambil Jualan Cilok, Bocah SD Ini Viral di Medsos 
    INDOMETRO.IDBocah lelaki bernama Putra ini tengah menjadi perbincangan publik karena ia sekolah sambil berjualan cilok. Ia jualan demi bisa melanjutkan hidup. 
    Di media sosial tengah heboh membicarakan anak SD yang sekolah sambil berjualan cilok. Bocah usia 12 tahun ini dikabarkan terpaksa berjualan cilok agar bisa memenuhi kebutuhan hariannya. 
    Putra adalah anak yatim piatu yang memiliki seorang kakak dan dua orang adik. Kedua adiknya berusia 7 tahun dan yang masih bayi berusia 10 bulan. Mereka tinggal di daerah Pondok Aren, Tangerang Selatan. 
    Dilansir Detik.com, sudah sekitar dua bulan Putra berjualan cilok menggunakan sepeda. Ia berjualan usai pulang sekolah, bahkan tak jarang ia menjajakan jajanan ini sampai larut malam. 
    Cilok yang dijual Putra ini dibanderol dengan harga Rp 2 ribu per tusuk. Tak jarang, teman sekolah Putra juga turut menjadi langganan ciloknya. 
    BACA JUGA:

    Dalam sehari Putra membawa panci berisi 100-200 butir cilok. Jika ciloknya tak habis, ia membagikannya pada tetangga karena cilok ini akan segera basi kalau tak cepat dikonsumsi. 
    Putra terpaksa harus berjualan setelah ibunya meninggal karena melahirkan sang adik dan ayahnya meninggal karena sakit paru-paru. Dengan semangat pantang menyerah Putra tak malu meski harus berjualan saat semua teman sebayanya bermain.
    Sebelumnya ada Ida Ayu yang juga sempat heboh karena berjualan cilok di sekolah. Ida yang duduk di kelas XII SMK Bhakti Karya Karanganyar, Jateng ini setiap hari pergi sekolah sambil membawa dagangannya. 
    Ida berjualan cilok untuk membantu sang ibu membayar biaya sekolahnya. Ayah Ida sudah meninggal sehingga sang ibu harus bekerja ekstra untuk menghidupi Ida dan satu adiknya.(rsky)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini