-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Picu Tsunami, Longsoran Anak Krakatau Bertambah Jadi 64 Hektare

    redaksi
    Kamis, 27 Desember 2018, Desember 27, 2018 WIB Last Updated 2018-12-27T02:48:23Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Picu Tsunami, Longsoran Anak Krakatau Bertambah Jadi 64 Hektare
    Letusan dan proses erupsi anak krakatau.
    INDOMETRO.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengambarkan bagaimana terjadinya tsunami di Selat Sunda. Yakni pemicunya disebabkan adanya longsor seluas 64 hektare dari Gunung Anak Krakatau saat erupsi.
    “Ini citra satelit. Ini baru saja mendapat citra satelit dari Jepang. Itu menunjukkan bagaimana tubuh Anak Krakatau sebelum dan sesudah longsoran yang sebelum 20 Agustus 2018 dan setelah melewati Selat Sunda, memotret 24 Desember 2018,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB, Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (26/12).
    BACA JUGA:

    Longsoran seluas 64 hektare itu, jelas Sutopo, terjadi di daerah barat daya Gunung Anak Krakatau. Maka, tsunami yang terjadi di Selat Sunda dipastikan bukan disebabkan gempa vulkanik. “Kemudian, menyebabkan longsor bawah lain yang mengakibatkan tsunami di daerah yang ada di Selat Sunda,” tutupnya.
    Diwartakan okezone, Indonesia hingga saat ini belum mempunyai peralatan sistem untuk mendeteksi tsunami yang dibangkitkan longsoran bawah laut dan erupsi gunung api.
    Menurut Sutopo, Indonesia baru memiliki alat pendeteksi tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi. Padahal, potensi tsunami di Indonesia jika dipresentasekan, tsunami yang disebabkan longsor bawah laut lebih dominan ketimbang tsunami yang disebabkan gempa bumi yang hanya 10 persen.(rsky)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini