-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    WADUH...Kapolres Diminta Mundur, Jika Tidak Bisa Tegas

    redaksi
    Sabtu, 01 Desember 2018, Desember 01, 2018 WIB Last Updated 2018-12-01T05:04:17Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Foto

    TEBINGTINGGI,INDOMETRO.ID  - Dialog  Porkominda menindak lanjuti unjuk rasa warga bersama FPI Kamis 26/11 di Gedung Sawiyah Tebing Tinggi.



    Setelah melakukan unjuk rasa 26/11 terkait tuntutan warga dan FPI untuk penegakan hukum secara tegas terhadap perbuatan maksiat demi pemberantasan penyakit masyarakat yang sudah merajalela di Tebing Tinggi. 

    Seperti judi, narkoba, miras, lgbt dan kibot kibot porno yg banyak merebak dan sangat meresahkan masyarakat dewasa ini, yang disinyalir seperti ada pembiaran hingga bahkan diduga juga ada oknum oknum aparat yg terlibat dalam perbuatan yg melanggar hukum dan norma sosial tersebut.



    Oleh karena itu Pemko Tebing Tinggi telah menggelar pertemuan antara FPI, ormas ormas Islam Dengan forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOMINDA), di gedung Sawiyah yang dihadiri oleh Walikota, DAMDIM atau yang mewakilinya dan KAPOLRES Tebing Tinggi.

    BACA JUGA:

    FPI mengapresiasi Walikota H.Ir. Umar Zunaidi, MM yang mendukung FPI demi penegakan hukum dan telah memfasilitasi pertemuan untuk duduk bersama guna membahas upaya penegakan secara tegas tanpa tebang pilih demi terciptanya suasana yang kondusif, tentram dan nyaman untuk berdomisili di kota lemang tercinta ini.

    Dalam pertemuan tersebut ketua  FPI Tebing Tinggi Ustadz Muslim Istiqomah meminta kepada semua yang hadir dalam dialog terutama pimpinan MUSPIDA untuk membuat Peraturan Walikota (Perwa) yang diedarkan kepada seluruh masyarakat tentang tata tertib bermasyarakat di Tebing Tinggi misalnya, batasan waktu hiburan dan kesopanannya, agar tidak membangkitkan syahwat, memerangi narkoba, prostitusi, serta LGBT dan memberikan sanksi yang disesuaikan dengan KUHP yang berlaku tanpa tebang pilih", ucapnya.



    Karena selama ini perlakuan yang ditegakkan para aparat penegak hukum (APH) benar-benar telah mencederai hati rakyat, yang sudah digaji dengan uang rakyat", tambahnya.

    Sudah berapa banyak rakyat yang teraniaya oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab karena hukum tak tegas, sehingga ada yang rumahnya dibakar dan dipukul kepalanya akibat membongkar kejahatan mereka", lanjutnya.

    Bahkan juga JUDI yg sangat merebak luar biasa, bahkan ada beberpa oknum aparat yg di tangkap warga dan FPI di lokasi judi.

    Sudah diserahkan ke polres, tapi sampai saat ini tidak ada tindakan tegas dari Polres dan penegak hukum lainnya,yang pastinya membuat banyak warga kecewa.

    Dari dialog tersebut, Muslim Istiqomah merasa tidak puas dengan sikap dan jawaban jawaban Kapolres, karena ngelantur dan tidak nyambung pada pokok pembahasan," sambungnya.

    Tak ada 1 pun pertanyaan dan pernyataan FPI yg dia jawab , malah dia melantur kesana kemari, sedikitpun tdk nyambung dengan permasalahan yg sedang dibicarakan.
    Akhirnya kami pulang tanpa permisi dan menyalami mereka.



    Tambahnya Pokoknya FPI sudah menyatakan dan meminta kepada aparat penegak Hukum (APH) jika dalam waktu 3 x 24 jam tidak mampu menghentikan segala perbuatan kemungkaran  dan menghentikan perbuatan perbuatan yang melanggar hukum di kota ini , kami tidak bertanggung jawab apabila adanya gejolak massa dalam menghakimi pelaku."Tegas Muslim".

    Dan jika dalam 3 hari ini tidak ada juga perubahan maka warga dan FPI akan melakukan aksi besar besaranan ke Mapolda Sumut untuk menuntut penegakan hukum, bila perlu ganti saja kapolres yg tdk jelas itu.tutupnya.(red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini