-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Switching Yusril, Dianggap Tak Penting Prabowo, Dirayu Jokowi

    redaksi
    Selasa, 06 November 2018, November 06, 2018 WIB Last Updated 2018-11-06T02:43:42Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    <i>Switching</i> Yusril, Dianggap Tak Penting Prabowo, Dirayu Jokowi
    Yusril Ihza Mahendra
    INDOMETRO.ID -  Yusril Ihza Mahendra. Nama tersebut kembali diperbincangkan publik akhir ini. Selama ini kiprah Yusril sebagai advokat sudah tak diragukan lagi. Namun perjalanan Yusril yang switching atau berpindah kubu cukup menarik perhatian.

    "Politik kita memang sukar dijelaskan dengan teori-teori politik kontemporer. Inilah realitas politik kita, di mana batas-batas ideologi menjadi tak berarti," ujar pengamat politik dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, kemarin (Senin, 5/11).

    Yusril sebagai tim penasihat hukum Jokowi-Ma'ruf menunjukkan  kubu Prabowo tampak mengabaikan upaya politik pakar hukum tata negara itu.

    "Saya termasuk yang tidak terkejut dengan sikap Yusril. Saya kira itu menjadi pilihan dia yang paling realistis," papar, pengamat Politik Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin. 

    Menurut Said, sejak awal Yusril sebenarnya sudah berusaha menunjukkan sikap untuk mendukung Prabowo Subianto. Tetapi kubu Prabowo sepertinya tidak menganggap Yusril sebagai faktor yang penting.

    BACA JUGA:

    Pemerintah Akan Gelar Acara Doa Dan Tabur Bunga


    "Begitu pula pada saat dilakukan pembahasan mengenai calon pendamping Prabowo, Yusril dan partainya juga seolah dianggap tidak penting. Menurut Yusril PBB kala itu tidak diajak bicara," jelas Said.

    Padahal, sambung Said, Yusril dan PBB sebetulnya punya kecenderungan untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi. Gelagat politiknya menunjukkan begitu.

    "Nah, situasi itulah yang saya lihat dimanfaatkan oleh kubu Jokowi untuk mendekati Yusril. Mereka sangat jeli dalam melihat peluang. Maka di situlah muncul titik singgungnya," kata Said.

    "Mungkin saat itu Yusril berpikir buat apa membela orang atau kelompok yang justru tidak peduli atau bahkan meremehkan dirinya. Jadi lebih baik membela orang atau kelompok lain yang menunjukan sikap sebaliknya," demikian Said. (rmol)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini