-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Sindir Jokowi, Gerindra: Sontoloyo Itu Konyol, Bersifat Makian

    redaksi
    Kamis, 25 Oktober 2018, Oktober 25, 2018 WIB Last Updated 2018-10-25T08:57:45Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    image_title
    Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan kuis kebangsaan kepada santri saat berkunjung di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Itqon di Semarang, Jawa Tengah
    INDOMETRO.ID Kubu oposisi gerah dengan istilah 'sontoloyo' yang dilontarkan Presiden Joko Widodo. Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro mengingatkan bahwa kata sontoloyo bersifat makian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

    "Kalau melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia kan artinya konyol, bersifat makian, gitu. Konyol-konyol gimanawong kritikan kita benar kok adanya," kata Nizar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018.
    "Enggak, saya enggak pernah mengait-kaitkan ke pilpres. Saya sebagai anggota Banggar dan anggota DPR dari Fraksi Gerindra tidak pernah mengait-ngaitkan dengan pilpres. Tapi, kita tanya ke Kementerian Keuangan dan pemerintah, apa dasar hukumnya memberikan dana kelurahan," tuturnya.
    Kemudian, dia mengatakan pihaknya akan menyetujui dana kelurahan jika sudah sesuai dengan regulasinya. Terkait apakah dia tersinggung dengan kata-kata sontoloyo itu, ia hanya merasa prihatin.
    BACA JUGA:

    Beras RI Surplus tapi Pemerintah Tetap Impor, Ini Penjelasannya

    Nizar mengatakan dirinya sebagai anggota Badan Anggaran DPR RI hanya mengkritisi payung hukum dana kelurahan saja. Dia juga membantah pihak oposisi mengaitkan dana kelurahan dengan Pemilihan Presiden 2019.

    "Ya saya enggak tersinggung. Saya sebagai politisi hanya menyayangkan saja, Pak Jokowi sebagai presiden sampai mengucapkan kata sontoloyo itu," kata Nizar.
    Sebelumnya, Presiden Jokowi bereaksi keras terkait polemik dana kelurahan, yang rencananya akan ia cairkan pada 2019. Bahkan, Jokowi tidak segan-segan menyebut banyak politikus sontoloyo.
    Jokowi menyebutkan adanya dana kelurahan karena memang dibutuhkan untuk pembangunan di kampung-kampung. Jokowi tidak terima setiap kebijakan pemerintah selalu dikait-kaitkan dengan urusan politik khususnya Pilpres 2019.
    "Kehidupan bukan politik saja, ada sosial, budaya ekonomi, kenapa semua dihubungkan dengan politik. Itulah kepandaian politikus untuk memengaruhi masyarakat. Hati-hati banyak politikus baik-baik, tapi banyak juga politikus sontoloyo," ujar Jokowi saat pembagian sertifikat tanah di Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018. (vv)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini