-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Gubsu : Kejar Keterlambatan Pembangunan Sumut

    redaksi
    Kamis, 06 September 2018, September 06, 2018 WIB Last Updated 2018-09-06T04:22:33Z

    Ads:

    Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekshah siap majukan Sumut lima tahun kedepan periode -2023. SUMUT24
    INDOMETRO.ID- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo berpesan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, agar mengejar keterlambatan pembangunan di Sumut. “Segera kejar keterlambatan pembangunan Sumut ,” kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kepada wartawan menirukan pesan Presiden Jokowi, usai pelantikan di Istana Negara, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (5/9).
    “Berarti kita sudah terlambat untuk pembangunan, makanya harus dikejar,” imbuh Edy Rahmayadi.
    Pesan Jokowi ini bagi Edy, merupakan atensi sekaligus tantangan yang mesti ia jawab bersama wakilnya, Musa Rajekshah (Ijeck) selama memimpin Sumut lima tahun mendatang. “Segera kami akan susun konsep untuk menjawab hal tersebut,” katanya.
    Mantan Pangdam I/BB dan Pangkostrad itu juga mengungkapkan, segala aspek pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Sumut yang mereka gaungkan selama masa kampanye lalu, tetap menjadi prioritas yang akan dikerjakan di tahun pertama memimpin provinsi yang terdiri dari 33 kabupaten/kota tersebut.
    “Pertama masalah ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan masalah pertanian. Kelima aspek yang kami gaung-gaungkan ini tentu tidak akan pernah tercipta, apabila yang mengawasi organisasi perangkat daerah tidak profesional bekerja,” katanya.
    Presiden sengaja memajukan pelantikan sembilan gubernur dan wakil gubernur hasil Pilkada serentak 2018, dengan niatan agar kegiatan pembangunan di daerah juga bisa lebih dipercepat.
    Menyikapi ini, Edy yang juga Ketua Umum PSSI menyatakan, pada tahap awal memimpin Sumut, dirinya bersama Ijeck akan melakukan konsolidasi organisasi dan sumber daya manusia yang tersedia di jajaran Pemprovsu. Sebab ia mengakui, selama ini berada diluar Pemprovsu dan belum mengenal mekanisme menjalankan roda organisasi pemerintahan.
    “Yang jelas apa yang menjadi visi misi kami yang selama ini kami ucapkan, dimana menjadikan Sumut bermartabat dapat terealisasi dengan bantuan semua pihak dan masyarakat Sumut,” katanya.
    Pelantikan Edy-Ijeck tepat 13 tahun setelah warga Sumut kehilangan Gubsu Mayjend TNI (Purn) HT Rizal Nurdin, dalam musibah pesawat Mandala Airline, 5 September 2005.
    Selain Tengku Rizal Nurdin, warga Sumut juga kehilangan mantan Gubsu Letjend TNI (Purn) Raja Inal Siregar, dan ulama Al Washliyah sekaligus Anggota DPD RI, Ustadz Abdul Halim Harahap, yang turut menjadi korban dalam musibah itu.
    Pesawat tersebut terbang dari Medan menuju Jakarta dan mengangkut 117 orang (112 penumpang dan 5 awak). Penumpang yang tewas berjumlah 100 orang dan 49 orang di darat turut menjadi korban. Sedikitnya 17 penumpang di laporkan selamat.
    Ditanya pandangannya soal tanggal yang bersamaan dengan pelantikan bersama Ijeck, Edy mengaku hal tersebut hanya suatu kebetulan. “Meninggal itu pasti. Jadi tidak ada hubungannya tanggal 5 September saya dilantik sama dengan peristiwa pesawat Mandala. Itu azal,” kata Edy.
    Kendati demikian, dirinya menyebut sebagai manusia harus tetap mengevaluasi diri untuk tidak gegabah dan lebih teliti dalam menjalani hidup. “Insyaallah kita akan selamat dunia dan akhirat. Jadi momen ini hanya suatu kebetulan. Kita mendoakan para pendahulu kita, mantan-mantan Gubsu kita semoga khusnul khotimah,” katanya.
    Sebelum pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan, sembilan gubernur dan wakil gubernur diarak dari Istana Merdeka menuju Istana Negara. Tak mau kehilangan kesempatan, tamu yang hadir yakni pejabat dari sembilan provinsi dan masyarakat itu, langsung mengabadikan momen tersebut. Secara beriringan, sembilan gubernur dan wakil gubernur tersebut diarak oleh Paspampres Istana Negara menuju ruangan pelantikan.
    Bahkan sebelum pengambilan sumpah dan arak-arakan, Jokowi memberikan tanda penyematan dan surat petikan keputusan presiden. Prosesi itu pertama dilakukan kepada gubernur dan wagub Provinsi Sulawesi Selatan, Sumut, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Selanjutnya penandatangan berita acara gubernur dan wakil gubernur dihadapan presiden, dan pemberian ucapan selamat dimulai dari presiden dan wakil presiden serta para undangan lainnya kepada gubernur dan wakil gubernur yang baru dilantik.
    Wagubsu: Bangun Rasa Kebersamaan
    Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah, mengharapkan rasa kebersamaan dan kekompakan seluruh elemen masyarakat Sumut senantiasa terjaga. Hal ini penting agar semua program pembangunan yang berujung pada kesejahteraan masyarakat Sumut bisa segera terealisasi.
    Disamping itu, saat disinggung bahwa momen pelantikan ini bersamaan tanggalnya dengan tragedi jatuhnya pesawat Mandala Airlines, pria yang akrab disapa Ijeck mengatakan bahwa semua itu adalah rahasia Allah SWT.
    “Langkah, rezeki, pertemuan dan maut rahasia Allah SWT. Kebetulan tanggalnya sama. Jangan kita maknai hal-hal yang tidak baik di masa lalu. Maknailah 5 September ini sebagai era emasnya Sumut,” katanya usai pelantikan kepada wartawan di Jakarta kemarin.
    Menurutnya Sumut punya potensi luar biasa untuk bergerak maju seperti provinsi lain di Indonesia. “Untuk itu dibutuhkan kekompakan kita bersama ke depan, sebab kalau kita tidak kompak, agak sulit rasanya kita menuju era keemasan Sumut,” ujar Ijeck.
    Ia mengakui akan tetap menjadikan panutan pemimpin sebelumnya dalam hal membangun Sumut. Seperti Alm. Raja Inal Siregar dan Alm. Tengku Rizal Nurdin.
    “Keduanya menurut saya mempunyai komitmen dengan melihat kepentingan orang banyak dalam membangun Sumut, ketimbang kepentingan segelintir kelompok dan orang. Tentunya kita harus hargai prestasi dan capaian yang sudah para pendahulu buat, sehingga Sumut dapat lebih dihargai di masa mendatang,” katanya.
    BACA JUGA:

    Bersama Gubernur Edy Rahmayadi, dirinya optimis dan siap menjalankan amanah rakyat Sumut dan tidak kecewa atas pilihan kepada mereka saat Pilgubsu, 27 Juni lalu.
    “Yang lalu biarlah berlalu, jangan lagi ada pengkotak-kotakan. Jangan lagi membeda-bedakan suku, agama, ras dan antargolongan. Kita harus kompak bersama-sama ke depan membangun Sumut bermartabat,” katanya.
    Sementara itu, Ketua DPRDSU H Wagirin Arman usai menghadiri pelantikan Gubsu-Wagubsu mengatakan, Anggota DPRDSU dan Seluruh masyarakat Sumatera Utara mengucapkan Selamat atas pelantikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajeck Shah yang baru dilantik di Istana Presiden RI, Rabu (5/9).
    Menurut Wagirin Arman, Dengan kepemimpinan Edy dan Musa Rajeck Shah semoga Sumut dapat berdaya saing dan kuat dalam perekonomian yang muaranya demi kesejahteraan masyarakat. “Di dalam Pemerintahan tidak boleh bekerja sendiri- sendiri harus berkoordinasi yang satu dengan yang lainnya, dengan begitu Sumut ini dapat dibangun dengan besatu padu untuk membangun negeri tercinta khususnya masyarakat Sumatera Utara ini,” pintanya.
    Turut hadir sejumlah pimpinan parpol baik pusat dan daerah, sejumlah pejabat di lingkungan Pemprovsu, Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, Anggota DPRDSU Muchrid Nasution dan istri Gubsu-Wagubsu, Nawal Lubis dan Sri Ayu Mihari.(smt)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini