![]() |
| Ilustrasi Demokrasi |
INDOMETRO.ID- Dalam Aksara edisi ini, ada 3 story yang bisa kamu simak. Tentu saja, tema pemilu masih seru untuk dibahas. Selain itu, juga ada story tentang pasar malam musim dingin di Melbourne, yang hanya ada sekali dalam setahun.
Simak ulasan selengkapnya berikut.
1. Menjaga Pemilu Kita (Bambang Soesatyo)
Tahun politik 2019 benar-benar harus mencerminkan pesta demokrasi. Seluruh lapisan masyarakat didorong untuk bergembira melaksanakan kedaulatannya memilih wakil rakyat, serta memilih Presiden periode lima tahun berikutnya. Agar pesta dan kegembiraan itu terwujud, semua elemen masyarakat ditantang untuk mewujudkan kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Maka, implementasi kedaulatan rakyat itu harus diwujudkan dalam suasana penuh kegembiraan dan memberi kebebasan seluas-luas bagi setiap pemilih untuk menentukan pilihannya. Tentu saja suasana pesta demokrasi yang menggembirakan itu bisa terlaksana jika semua elemen masyarakat mampu mewujudkan suasana kondusif.
2. Berkunjung ke Pasar Malam Musim Dingin di Melbourne
Ilham Bintang bercerita tentang pengalamannya berkunjung ke pasar malam musim dingin di Melbourne bersama keluarga. Pasar malam tersebut hanya ada sekali dalam setahun. Sekali sepekan setiap Rabu malam selama dua bulan, selama musim dingin. Pasar malam tersebut dikenal dengan nama Winter Night Market atau Queen Victoria Market.
Nama pasar pertama dan terbesar di Melbourne ini memang mengabadikan Ratu Inggris yang bertahta pada 1837-1901. Dibangun pada tahun 1878. Terletak di kawasan Elizabeth St, Melbourne, Victoria, sekitar dua blok dari Hostel Nomads Melbourne.
3. Memilih Kamu (Nanang Suryana)
Seringkali hidup adalah soal memilih. Hari-hari kita, tak lain cerita tentang pilihan. Pada opsi yang mana kita kan berlabuh, padanya pula sejarah memilih jalan ceritanya. Kedewasaan memutuskan pilihan, seringkali ditentukan oleh pengalaman. Bak kompas kehidupan, dia adalah panduan ke mana bahtera kan mengarah. Karenanya, seringkali anak muda tak punya tempat dalam percakapan. Dia ditempatkan sebagai wacana, namun dipinggirkan secara praktis.
Politik seringkali juga soal keberpihakan kepada putusan. Bukan hanya pada siapa kita percaya, tapi pada siapa kita taruhkan dan titipkan urusan-urusan keseharian kita sebagai publik. Kendati politik bukan soal hitungan matematis yang selalu berujung sama dengan rumus pasti. Pilihan awal dalam politik, adalah titik tumpu: jembatan antara pengharapan, dan kesiapan berdamai dengan kenyataan.(kpn)



Posting Komentar untuk "Menjaga Pemilu hingga Winter Night Market di Melbourne"