Sidang Tahunan MPR RI 16 Agustus 2018 |
Demikian sejumlah poin penting yang diangkat Zulkifli dalam menyampaikan pidato di Sidang Tahunan MPR di Senayan, Kamis 16 Agustus 2018. Pidato Zulkifli juga didengar oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta para menteri dan anggota MPR serta duta-duta besar negara sahabat.
Ada beberapa hal yang disampaikan Zulkifli, termasuk mengingatkan utang pemerintah yang telah mencapai Rp4.200 triliun. Meski utang itu digunakan juga untuk pembangunan, katanya, pemerintah juga harus menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah krisis sejak dini.
“Kita perlu melakukan pengetatan prediksi-prediksi perekonomian secara cermat, terukur, dan akuntabel, di antaranya mengenai nilai tukar rupiah dalam perekonomian global, penguatan-penguatan di sektor industri, pembatasan arus impor, serta peningkatan daya saing komoditas dan peningkatan daya ekspor kita," ujarnya.
Masalahnya, kata Zulkifli, nilai cicilan untuk utang itu saja mencapai Rp400 triliun. Uang sebanyak itu setara dengan tujuh kali Dana Desa dan enam kali anggaran kesehatan.
Selain itu, Ketua MPR juga meminta pemerintah tetap selalu memperhatikan nasib masyarakat miskin. Mereka, katanya, sangat rentan dengan perubahan harga, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok pangan.
“Golongan ini sangat rentan terhadap perubahan harga. Karenanya, Pemerintah perlu menjaga harga-harga barang kebutuhan rumah tangga agar daya beli mereka tidak tergerus," kata Zulkifli.
Menurutnya, di antara mereka masyarakat miskin, kalangan ibu lah yang paling terpukul ketika terjadi kenaikan sedikit saja harga-harga kebutuhan pokok. Mereka yang disebut juga dengan emak-emak itulah yang paling menjerit.
Dia sengaja menyampaikan langsung pesan itu di hadapan majelis Sidang Tahunan MPR karena sekalian agar didengar Presiden Jokowi. "Ini titipan emak-emak," katanya.(vv)