|
Foto/Net |
INDOMETRO.ID. Pemerintah Indonesia mengapresiasi ucapan belasungkawa dan dukacita dari pemimpin negara-negara sahabat atas bencana gempa bumi yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 5 Juli lalu.
Pemerintah Indonesia menerima ucapan simpati dan dukacita dari Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad, PM Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Singapura Halimah Yacob, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, serta Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan, lewat kicauannya di akun Twitter @DubesAustralia, memuji kesigapan para relawan dalam membantu korban gempa.
"Sedang berada di Lombok dengan delegasi Australia ketika gempa bumi terjadi Minggu malam... saya juga melihat reaksi teman Indonesia yang mengutamakan keselamatan orang di situasi sulit. Sangat mengagumi sisi kemanusiaan mereka," cuit Dubes Quinlan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan terima kasih atas simpati sahabat kepada Indonesia.
"Saya berterima kasih kepada anggota keluarga ASEAN dan teman-teman di luar Asia Tenggara atas simpati dan belasungkawa yang disampaikan kepada masyarakat dan Pemerintah Indonesia. Terutama kepada korban dan keluarga korban gempa bumi Lombok," ujar Retno dalam Peringatan 51 Tahun ASEAN, di Sekretariat Jenderal ASEAN Jakarta, kemarin.
"Negara-negara itu juga siap memberikan bantuan yang dibutuhkan Indonesia untuk penanganan pascagempa," imbuhnya.
Kebutuhan-kebutuhan itu akan sangat tergantung pada situasi di lapangan.
"Karena koordinasi dengan Panglima TNI, BNPB, dan Basarnas terus kami lakukan," kata Retno lagi.
Seluruh wisatawan asing sudah dievakuasi pemerintah sejak terjadinya gempa bumi berkekuatan 7 skala Richter itu. Tidak ada laporan wisatawan asing yang menjadi korban dalam bencana tersebut.
Sedikitnya 700 orang wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal mengantisipasi terjadinya gempa susulan.
"Kami sudah mengevakuasi hampir semua orang yang ada di Gili Trawangan dan Gili Air. Yang belum adalah Gili Meno, itu yang mulai hari ini (kemarin) kami sisir. Jadi mudah-mudahan per hari ini semua orang yang ada di pulau tersebut sudah bisa kami evakuasi," harapnya.
Kemlu telah menyediakan call center bagi WNA dan WNI yang membutuhkan informasi dan pertolongan akibat musibah gempa bumi Lombok. Juga beberapa help desk yang tersedia di Kota Mataram, Bandara Internasional Lombok Praya, serta Pelabuhan Lembar.
Nomor Foreign Visitors Help Desk Kemlu (+62 878-6412-4151) juga menerima permohonan bantuan langsung dari relasi para WNA dari Jerman, Inggris, AS, Belgia, Spanyol, Portugal, Jepang, Perancis, Yunani, Belanda, Oman serta Kuwait.
"Tiga hari lalu kami juga sudah mengadakan pertemuan dengan perwakilan Kedutaan Besar asing di Jakarta untuk menjelaskan situasi terkini di Lombok," terang Retno.
Harapan Untuk ASEAN
Di usianya yang ke-51, ASEAN diharapkan Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi bisa membangun konektivitas yang jauh lebih baik.
"Dan tentunya ASEAN harus mengutamakan perdamaian, sentralitas dan kesejahteraan kawasan," harap Lim.
"Kita harus menguatkan sentralitas masyarakat. Hubungan antar masyarakat negara-negara ASEAN harus ditingkatkan," imbuh Lim.
<
br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #252525; letter-spacing: 1px;" />Ulang tahun ASEAN ke-51 ini dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Duta Besar RI untuk ASEAN Ade Padma Sarwono dan sejumlah dubes-dubes negara mitra ASEAN.(rmol)