![]() |
Penumpang KRL |
Berdasarkan laporan reporter tvOne, ribuan orang yang mau bekerja tiba-tiba dicegat di pintu masuk. Mereka tercengang dan merasa aneh kartu yang selama ini mereka gunakan tidak berlau. Padahal kuota masih ada.
Situasi itu membuat mereka marah. Akibatnya, ribuan orang yang berada di depan pintu masuk itu menerobos. Mereka kesal karena merasa tidak ada sosialisasi sebelumnya.
Proses pembaruan sistem itu membuat para penumpang kereta Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line harus mengantri dulu untuk mendapatkan tiket kertas seharga Rp3 ribu. Dengan tiket itu, mereka bisa turun di stasiun mana saja yang menjadi tujuan.
Para penumpang itu kebanyakan mereka yang ingin ke Jakarta untuk bekerja. Dalam beraktivitas, mereka memang sudah biasa berangkat di pagi hari.
Proses pembaruan sistem itu membuat para penumpang kereta Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line harus mengantri dulu untuk mendapatkan tiket kertas seharga Rp3 ribu. Dengan tiket itu, mereka bisa turun di stasiun mana saja yang menjadi tujuan.
Para penumpang itu kebanyakan mereka yang ingin ke Jakarta untuk bekerja. Dalam beraktivitas, mereka memang sudah biasa berangkat di pagi hari.
"Pagi ini masih proses, tiket elektronik tidak dapat digunakan pada mesin," kata Eva.
Dia mengakui proses ticketing penumpang untuk sementara ini menggunakan tiket kertas dengan harga Rp3 ribu untuk seluruh tujuan. Dia mengimbau penumpang agar membawa uang tunai.
"Sosialisasi sudah kami lakukan di stasiun. Loket jadi tumpuan sehingga jadi antrean," kata dia lagi.
Terkait mereka yang menerabas masuk, Eva menyebut petugas tetap akan melakukan pemeriksaan terhadap mereka di pintu keluar. Tapi tidak dijelaskan lebih lengkap bagaimana nasib mereka yang kedapatan tidak memiliki tiket kertas tersebut.
"Kami upayakan upgrade sistem ini kami selesaikan siang ini. Siang ini sudah selesai ticketing KRL menggunakan elektronik, tiket harian berjamin, multi trip dan kartu elektronik dari bank," tutur dia.(viva)
Posting Komentar untuk "Ribuan Penumpang KRL Terabas Masuk ke Stasiun Bogor"