Foto/Net |
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Ana Fadillah Rochmawati menuturkan, kemiskinan merupakan masalah yang kompleks. Makanya, perlu penangan lintas sektoral, lintas profesional dan lintas lembaga.
Dia mengatakan, Departemen Sosial merupakan salah satu lembaga pemerintah yang telah lama aktif dalam program kemiskinan. Sebagai negara yang kaya sumber daya alam, lanjutnya, sebaiknya pemerintah dan masyarakat bekerjasama mengentaskan kemiskinan, dengan membangkitkan perekenomian.
"Untuk memaksimalkan pengentasan kemiskinan, kita dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan baik. Contohnya, di wilayah terkecil di desa, apa yang bisa dimanfaatkan dan masyakarat ikut andil dalam mengelola potensi kemajuan perekonomian, khususnya warga yang tidak bekerja atau pengangguran," urainya.
Ana menjelaskan, kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. "Masalah kemiskinan adalah masalah yang global. Di Indonesia masalah kemiskinan seperti tak kunjung usai," ujarnya.
Faktanya, lanjut Ana, masih banyak ditemukan para pengemis dan gelandangan berkeliaran. Tidak hanya di kota besar seperti Jakarta, bahkan ke pedesaan pun pengemis sudah seperti pemandangan yang dijadikan tontonan setiap hari.
"Dampak kemiskinan yang akan terjadi bagi masyarakat umum adalah pengangguran, kekerasan, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan kenyamanan sedikit terganggu," ujarnya.
Bagaimana pun, lanjut Ana, masyarakat ingin bebas dari kemiskinan, sehingga apa yang diharapkan dicita-citakan Bangsa Indonesia bisa terwujudkan.
Upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia dapat dilakukan dengan strategi efektif, yaitu membuat pertumbuhan ekonomi bermanfaat bagi rakyat miskin, membuat layanan sosial bermanfaat bagi rakyat miskin. "Juga membuat pengeluaran pemerintah bermanfaat bagi rakyat miskin," ujarnya.(rmol)
Dia mengatakan, Departemen Sosial merupakan salah satu lembaga pemerintah yang telah lama aktif dalam program kemiskinan. Sebagai negara yang kaya sumber daya alam, lanjutnya, sebaiknya pemerintah dan masyarakat bekerjasama mengentaskan kemiskinan, dengan membangkitkan perekenomian.
"Untuk memaksimalkan pengentasan kemiskinan, kita dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan baik. Contohnya, di wilayah terkecil di desa, apa yang bisa dimanfaatkan dan masyakarat ikut andil dalam mengelola potensi kemajuan perekonomian, khususnya warga yang tidak bekerja atau pengangguran," urainya.
Ana menjelaskan, kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. "Masalah kemiskinan adalah masalah yang global. Di Indonesia masalah kemiskinan seperti tak kunjung usai," ujarnya.
Faktanya, lanjut Ana, masih banyak ditemukan para pengemis dan gelandangan berkeliaran. Tidak hanya di kota besar seperti Jakarta, bahkan ke pedesaan pun pengemis sudah seperti pemandangan yang dijadikan tontonan setiap hari.
"Dampak kemiskinan yang akan terjadi bagi masyarakat umum adalah pengangguran, kekerasan, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan kenyamanan sedikit terganggu," ujarnya.
Bagaimana pun, lanjut Ana, masyarakat ingin bebas dari kemiskinan, sehingga apa yang diharapkan dicita-citakan Bangsa Indonesia bisa terwujudkan.
Upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia dapat dilakukan dengan strategi efektif, yaitu membuat pertumbuhan ekonomi bermanfaat bagi rakyat miskin, membuat layanan sosial bermanfaat bagi rakyat miskin. "Juga membuat pengeluaran pemerintah bermanfaat bagi rakyat miskin," ujarnya.(rmol)