Ivan Perisic/Net |
Dalam pertandingan di Luzhniki Stadium, kemarin pagi WIB, Inggris dan Kroasai bermain 1-1 selama 90 menit. Inggris unggul lebih dulu berkat gol dari Keiran Trippier lewat tendangan bebas pada menit kelima.
Kroasia baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke- 68, via tendangan Ivan Perisic. Tak ada gol tambahan hingga 90 menit habis, laga lanjut ke babak tambahan.
Di babak tambahan, Mario Mandzukic memastikan kemenangan Kroasia. Dia membukukan namanya di papan skor pada menit ke-109.
Dengan kemenangan ini, Kroasia melaju ke final Piala Dunia untuk pertama kalinya. Mereka akan menghadapi Prancis di final Ahad malam WIB (15/7) yang berlangsung di stadion yang sama.
Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, mengungkapkan penyebab kekalahan anak asuhnya dari Kroasia. Tim lawan memang tampil dengan kualitas lebih baik.
"Saya sangat bangga dengan cara bermain tim dan kami bisa melihatnya dari reaksi suporter, mereka merasakan hal serupa. Namun, sulit untuk mengatakan apa pun yang bisa membuat mereka merasa lebih baik saat ini," kata Southgate.
Kegagalan melangkah ke final membuat timnas Inggris harus menunggu waktu lebih lama untuk merasakan kembali gelar yang diraih tahun 1966 silam. Kekalahan dari Kroasia membuat timnas Inggris akan bertemu Belgia dalam laga perebutan tempat ketiga, 14 Juli.
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic menilai timnya main lebih baik daripada Inggris. Sepanjang 120 menit pertandingan, Kroasia sedikit lebih dominan dengan penguasaan bola sebesar 54%. Mereka juga lebih agresif dengan melepaskan 22 tembakan, tujuh di antaranya mengarah ke sasaran.
Sementara itu, Inggris cuma melepaskan 11 tembakan. Di antara upaya-upaya itu, hanya dua yang mengarah ke gawang Kroasia.
Dalic mengaku sudah mempelajari permainan Inggris. Dia pun menilai Kroasia tampil lebih baik daripada Inggris di semua aspek permainan. "Karena kami tim yang lebih baik di semua Kami tidak meremehkan mereka. Kami respek kepada mereka karena kami menganalisisnya. Kami tahu apa yang mereka lakukan dan di mana," kata Dalic seperti dikutip Sky Sports.
"Kami memainkan pressing tinggi ke lini belakang mereka. Kami menekan (John) Stones dan (Jordan) Henderson. Kami mematikan mereka. Kami membiarkan bek-bek tengah bermain. (Luka) Modric dan (Ivan) Perisic menekan lini belakang mereka dan kami menguasai bola," ujarnya. (rmol)
Kroasia baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke- 68, via tendangan Ivan Perisic. Tak ada gol tambahan hingga 90 menit habis, laga lanjut ke babak tambahan.
Di babak tambahan, Mario Mandzukic memastikan kemenangan Kroasia. Dia membukukan namanya di papan skor pada menit ke-109.
Dengan kemenangan ini, Kroasia melaju ke final Piala Dunia untuk pertama kalinya. Mereka akan menghadapi Prancis di final Ahad malam WIB (15/7) yang berlangsung di stadion yang sama.
Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, mengungkapkan penyebab kekalahan anak asuhnya dari Kroasia. Tim lawan memang tampil dengan kualitas lebih baik.
"Saya sangat bangga dengan cara bermain tim dan kami bisa melihatnya dari reaksi suporter, mereka merasakan hal serupa. Namun, sulit untuk mengatakan apa pun yang bisa membuat mereka merasa lebih baik saat ini," kata Southgate.
Kegagalan melangkah ke final membuat timnas Inggris harus menunggu waktu lebih lama untuk merasakan kembali gelar yang diraih tahun 1966 silam. Kekalahan dari Kroasia membuat timnas Inggris akan bertemu Belgia dalam laga perebutan tempat ketiga, 14 Juli.
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic menilai timnya main lebih baik daripada Inggris. Sepanjang 120 menit pertandingan, Kroasia sedikit lebih dominan dengan penguasaan bola sebesar 54%. Mereka juga lebih agresif dengan melepaskan 22 tembakan, tujuh di antaranya mengarah ke sasaran.
Sementara itu, Inggris cuma melepaskan 11 tembakan. Di antara upaya-upaya itu, hanya dua yang mengarah ke gawang Kroasia.
Dalic mengaku sudah mempelajari permainan Inggris. Dia pun menilai Kroasia tampil lebih baik daripada Inggris di semua aspek permainan. "Karena kami tim yang lebih baik di semua Kami tidak meremehkan mereka. Kami respek kepada mereka karena kami menganalisisnya. Kami tahu apa yang mereka lakukan dan di mana," kata Dalic seperti dikutip Sky Sports.
"Kami memainkan pressing tinggi ke lini belakang mereka. Kami menekan (John) Stones dan (Jordan) Henderson. Kami mematikan mereka. Kami membiarkan bek-bek tengah bermain. (Luka) Modric dan (Ivan) Perisic menekan lini belakang mereka dan kami menguasai bola," ujarnya. (rmol)