-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Maroko: Indonesia Bukan Sekadar Mitra, Tapi Saudara

    redaksi
    Selasa, 31 Juli 2018, Juli 31, 2018 WIB Last Updated 2018-07-31T03:18:30Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Maroko: Indonesia Bukan Sekadar Mitra, Tapi Saudara
    Ouadi Benabdellah
    INDOMETRO.ID- Peringatan 19 Tahun Penobatan Raja Muhammad VI turut dirayakan Kedutaan Besar Maroko di Hotel Oriental Mandarin, Jakarta, Senin (30/7) malam. Raja Muhammad VI mendapat tahta dari ayahnya, Hassan II pada tahun 1999 lalu.


    Alunan musik khas Maroko menggema di ruangan hotel yang menjadi tempat penyelenggaraan perayaan tersebut. Sejumlah tokoh dari Indonesia dan pada duta besar negara lain turut hadir untuk mengucapkan selamat.
    loading...


    Hubungan erat Indonesia dan Maroko kental tergambar dalam acara pembukaan tersebut. Sebab, pembukaan turut diisi dengan tarian asal Jawa Barat, Jaipong. Tarian ini dibawakan oleh anak-anak yang dilatih oleh Komunitas Masyarakat Cinta Bogor (MCB). Mereka juga turut menyanyikan lagu kebangsaan Maroko, Hymne Cherifien.

    Seusai itu, dengan mengenakan pakaian khas thawb atau thobe, Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadi Benabdellah langsung memberikan sambutan di atas podium. 

    "Kami (Indonesia-Maroko) saling berbagi sejarah, ikatan politik dan agama yang kuat, keragaman, budaya, nilai-nilai kemanusiaan dan banyak lagi," ujarnya dalam sambutan.

    Benadbellah menuturkan hubungan negeri Maghrib dengan Indonesia ini tidak sekadar mitra namun juga saudara.  

    "Secara keseluruhan, malam ini kami yakin lebih dari sebelumnya, bahwa kedua negara bukan hanya mitra, tetapi saudara," tuturnya. 

    Setelah berpidato, rangkaian acara ini dilanjutkan dengan makan bersama sebagai ajang silaturahmi antara tokoh Indonesia dan seluruh pejabat tinggi dari kedutaan-kedutaan negara.

    Sejumlag tokoh tampak hadir dalam acara tersebut, di antaranya pendiri Yayasan Pendidikan Sukarno, Rachmawati Soekarnoputri, mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab, Dubes Palestina Al Shun, dan tokoh lainnya. 

    Raja Muhammad VI yang naik tahta pada 23 Juli 1999 dikenal sebagai raja yang reformis. Dia juga dijuluki raja pemberani karena berhasil membawa Maroko menjadi salah satu negara yang kaya, hingga pernah diberitakan majalah Forbes Maroko merupakan kerajaan terkaya ke-7 di dunia.(rmol)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini