TANJUNG BALAI, Indometro.id -
Upaya wartawan untuk mengkonfirmasi pimpinan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tanjungbalai terkait dugaan korupsi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp17 miliar di Sei Kepayang, Asahan, Sumatera Utara, menemui jalan buntu. Pimpinan BRI Unit Tanjungbalai tidak dapat ditemui, dan satpam setempat menyatakan bahwa pimpinan mereka tidak berada di tempat tanpa menyebutkan kemana dan urusan apa.
Para wartawan telah melakukan tiga kali kunjungan ke kantor BRI Unit Tanjungbalai, namun hasilnya tetap sama. Satpam meminta nomor WhatsApp wartawan untuk dihubungi bila pimpinan BRI berada di tempat. Tindakan ini menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan keterbukaan informasi di lembaga perbankan.
Menurut Yusman, konfirmasi oleh wartawan adalah tugas pokok mereka untuk mendapatkan keterangan atau penjelasan yang konkret terkait adanya laporan aktivis ke Kejagung sebagai bahan pemberitaan ke publik. "Masyarakat ingin mengetahui dugaan korupsi ini, jangan-jangan lebih besar dari dugaan tersebut," ujar Yusman pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Yusman menambahkan bahwa masyarakat berhak mengetahui tentang dugaan korupsi yang melibatkan lembaga perbankan. "Masyarakat ingin mengetahuinya dugaan korupsi 17 Miliar, jangan-jangan lebih besar dari dugaan tersebut," ujar Yusman.
Dalam waktu dekat, DPC PWRI akan menyurati BRI Unit Tanjungbalai untuk mendapatkan informasi, sesuai Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Yusman berharap pimpinan BRI Unit Tanjungbalai dapat memberikan keterangan yang jelas dan transparan kepada publik.
Dugaan korupsi KUR di BRI Sei Kepayang telah menjadi sorotan publik setelah aktivis Tanjungbalai melaporkannya ke Kejagung RI. Kasus ini diduga melibatkan oknum internal BRI dan pengusaha, serta merugikan negara hingga Rp17 miliar.
Yusman menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan perbankan. "Kita berharap pimpinan BRI Unit Tanjungbalai dapat memberikan contoh yang baik dengan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh publik," kata Yusman.
Dengan langkah ini, PWRI berharap dapat memperoleh informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai dugaan korupsi KUR di BRI Sei Kepayang.
(Kabiro)

.jpg)

Posting Komentar untuk "Wartawan Kesulitan Konfirmasi dengan Pimpinan BRI Terkait Dugaan Korupsi KUR"