Ruteng, NTT, Indometro.Id - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Ternak Babi Pagal, yang dipimpin oleh Fidelis Medi, S.St., terus berupaya menjadi pusat penyedia bibit babi unggul di Kabupaten Manggarai. Meski memiliki potensi besar, unit ini juga menghadapi sejumlah tantangan yang tidak ringan, mulai dari ketersediaan air hingga pemasaran.
Populasi Ternak
Saat ini UPTD Pagal memelihara 52 ekor indukan, terdiri atas 47 betina dan 5 jantan. Dari jumlah tersebut, 13 induk sedang bunting dan 10 induk lainnya tengah menyusui. Total anak babi yang ada mencapai 150 ekor, dengan rincian 92 ekor sudah disapih dan 48 ekor masih menyusu.
Jenis babi yang dikembangkan adalah Duroc asli, dikenal memiliki kualitas unggul dengan harga rata-rata Rp 1.200.000 per ekor. Untuk anak babi berumur sekitar 4 bulan, harga dihitung berdasarkan bobot tubuh, yakni harga dasar ditambah Rp 90.000 per kilogram.
Manajemen dan Perawatan Harian
Setiap hari, kegiatan utama yang dilakukan adalah membersihkan kandang sekali sehari dan memberikan pakan dua kali sehari pada pagi serta sore hari. Tim pengelola berjumlah 6 orang, terdiri dari 4 tenaga kerja, 1 KTU, dan 1 orang Kepala UPTD. Ke depan, sangat diharapkan adanya penempatan dokter hewan agar pelayanan kesehatan ternak semakin optimal.
"Kami membutuhkan tenaga dokter hewan di sini, untuk menangani kesehatan hewan", ujarnya.
Kendala Utama
1. Pemasaran
Meski pasar cukup menjanjikan, promosi masih terbatas. Upaya iklan melalui dinas sudah dilakukan, namun publikasi di media sosial masih perlu ditingkatkan.
2. Ketersediaan Air
Menurut Fidelis Medi, debit air semakin berkurang, bahkan sering tidak ada sama sekali. Kondisi ini berisiko menyebabkan kematian anak babi bahkan induk, sehingga menjadi masalah serius bagi keberlanjutan usaha.
Dukungan dari Dinas Peternakan Manggarai
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai, Yustina Hangung Lajar menegaskan bahwa pemerintah daerah terus berupaya mencari solusi. Saat ini, sambil menunggu pengerjaan sumur bor, pasokan air diambil dari UPTD lama, meski membutuhkan biaya tambahan untuk bahan bakar kendaraan pengangkut air.
Terkait pemasaran, Tuty menghimbau seluruh pegawai dinas ikut membantu promosi agar masyarakat lebih percaya dan tidak lagi trauma akibat kematian babi massal karena ASF (African Swine Fever) di masa lalu.
Untuk kebutuhan dokter hewan, Tuty memastikan bahwa penempatan tenaga medis sudah dalam proses. "Dokter hewan lulusan P3K provinsi akan segera bertugas di UPTD Pagal pada awal bulan ini", katanya
Harapan ke Depan
UPTD Pembibitan Ternak Babi Pagal diharapkan menjadi sumber bibit babi sehat dan berkualitas bagi masyarakat Manggarai. Dengan perawatan yang baik, jenis Duroc yang dipelihara diyakini mampu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan peternak lokal.
"Masyarakat yang ingin memesan anak babi bisa langsung datang ke pusat pembibitan di Pagal untuk mendapatkan bibit unggul dengan kualitas terjamin", ucapnya. (****)




Posting Komentar untuk "UPTD Pembibitan Ternak Babi Pagal, Potensi Ternak yang Perlu Dukungan Serius"