Reduce bounce ratesindo Kasus OTT hingga Pungli, RSUD Abdoel Moeluk Lampung Jadi Sorotan Publik - Indometro Media

Kasus OTT hingga Pungli, RSUD Abdoel Moeluk Lampung Jadi Sorotan Publik


Bandar Lampung, indometro.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Abdoel Moeluk kembali menjadi sorotan publik setelah sederet persoalan mencuat ke permukaan. Kasus pasien terlantar, dugaan pungutan liar (pungli), hingga praktik jual beli obat menambah daftar panjang masalah di rumah sakit rujukan utama Provinsi Lampung ini.

Keluhan terbaru datang dari keluarga pasien yang mengaku harus mengeluarkan biaya tambahan di luar ketentuan resmi agar mendapat pelayanan lebih cepat. Kondisi ini memicu keresahan masyarakat karena dinilai bertentangan dengan prinsip pelayanan publik yang seharusnya transparan dan bebas pungli.

Selain itu, muncul pula dugaan praktik jual beli obat di luar prosedur rumah sakit. Skandal ini semakin memperburuk citra RSUD Abdoel Moeluk yang selama ini diandalkan masyarakat Lampung sebagai pusat layanan kesehatan.

Teranyar, publik dikejutkan dengan kabar adanya pemberian uang dari pihak rumah sakit kepada Ketua LSM Gerakan Pembangunan Anti Korupsi (Gepak). Uang tersebut diduga diberikan untuk meredam aksi demonstrasi, namun justru berujung pada operasi tangkap tangan (OTT) oleh aparat penegak hukum.

Juru bicara keluarga besar LSM, Ormas, dan Media di Lampung, Destra, menegaskan persoalan ini telah meruntuhkan kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan.
“Rumah sakit seharusnya menjadi tempat masyarakat mencari harapan hidup, bukan menambah penderitaan dengan praktik seperti ini. Kami mendesak pemerintah daerah segera turun tangan,” ujar Destra, Senin (22/9/2025).

Rangkaian skandal tersebut kini menjadi perhatian publik. Masyarakat menunggu langkah tegas manajemen RSUD Abdoel Moeluk maupun pemerintah daerah untuk melakukan pembenahan menyeluruh demi mengembalikan kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan di Lampung.(*)

Posting Komentar untuk "Kasus OTT hingga Pungli, RSUD Abdoel Moeluk Lampung Jadi Sorotan Publik"

PELUANG TIAP DAERAH 1 ?