Ruteng, NTT, Indometro.Id - Kampung Ruteng Pu’u dikenal sebagai salah satu kampung adat tertua di Kota Ruteng, kecamatan Langke Rembong kabupaten Manggarai. Dengan rumah adat dan tata ruang yang masih terjaga apik, lokasi ini kini menjadi salah satu destinasi wisata budaya unggulan di kabupaten Manggarai. Tradisi Caci Penti menjadi magnet utama yang terus memikat pengunjung, baik warga lokal maupun wisatawan mancanegara.
Serunya Pertarungan Dua Kampung
Dalam pagelaran kali ini, arena Caci Penti di Ruteng Pu'u mempertemukan kelompok tuan rumah Ruteng Pu’u dengan kelompok penantang dari kampung Nteweng, Desa Leong, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur. Dentuman gong dan tabuhan gendang mengiringi jalannya pertarungan, membuat suasana semakin semarak dan mempesona.
Terpantau para penonton membeludak memadati arena membuat panitia beberapa kali menghentikan jalannya pertunjukan demi mengatur ketertiban. Meski demikian, atraksi tetap berlangsung aman dan penuh hiburan.
“Di sini pertunjukan tertib dan rapi, beda dengan beberapa tempat lain yang sering kacau. Salut untuk panitia,” ujar Yoseph, salah satu pemain dari kubu penantang.
Wisatawan Spanyol Turut Bertarung di Arena
Sorotan utama datang dari Ruben, wisatawan asal Barcelona, Spanyol, yang berani tampil dalam arena bersama kelompok penantang. Mengenakan busana lengkap Caci, ia bahkan diberi kesempatan bertarung dengan jagoan kubu tuan rumah. Tameng khas diberikan kepada Ruben. Lelaki bertubuh tinggi asal Barcelona ini cukup lincah menangkis serangan lawan. Dia punya 'Paci', (ungkapan khas pemain caci usai menahan pukulan lawan) 'Rona Momang Anak Barcelona' mengaku sangat senang dan terkesan dengan permainan caci.
“Very amazing! Saya tidak ada persiapan sebelumnya, hanya mengikuti musik, dan setelah merasa mampu, saya langsung ikut ambil bagian,” ungkap Ruben penuh semangat.
Kehadiran Ruben disambut antusias penonton. Estela, istrinya, juga terlihat kagum. “I like that dance. Very well, amazing!” ujarnya dengan wajah sumringah.
Simbol Keberanian dan Pelestarian Budaya
Atraksi Caci tidak sekadar tontonan, tetapi juga sarat makna. Beberapa substansi penting dari tradisi pertunjukan Caci antara lain:
Simbol keberanian dan kejantanan: ditampilkan melalui pertarungan menggunakan cambuk dan tameng.
Nilai sosial dan solidaritas: memperkuat ikatan antarwarga dan membangun rasa kebersamaan.
Ritual spiritual: diawali doa bersama untuk keselamatan dan keberkahan.
Gerakan dinamis: memadukan langkah tari dengan lecutan cambuk.
Partisipasi penonton: sorakan dan dukungan menciptakan suasana meriah.
Pendidikan budaya: menanamkan nilai keberanian, kehormatan, dan identitas lokal.
Warisan Manggarai Menuju Panggung Dunia
Keterlibatan wisatawan mancanegara seperti Ruben menjadi simbol bahwa tradisi Caci dan upacara Penti tak hanya milik Manggarai, tetapi juga mampu menarik perhatian dunia. Panitia berharap warisan budaya ini terus dilestarikan sekaligus menjadi daya tarik wisata budaya di Manggarai dan NTT umumnya. (****)




Posting Komentar untuk "Eksotisme Caci Penti di Ruteng Pu’u Dorong Pariwisata Berkelanjutan"