Reduce bounce ratesindo Diduga PT FULING FPI dan PT ILI Losarang Rugikan Driver Angkut Tanah Merah Adanya Pemotongan Volume - Indometro Media

Diduga PT FULING FPI dan PT ILI Losarang Rugikan Driver Angkut Tanah Merah Adanya Pemotongan Volume

Indramayu, Indometro.id

Sejumlah supir pengangkut tanah merah untuk keperluan proyek PT Fuling Food Packaging indonesia dan PT ILI di Losarang, Kabupaten Indramayu, mengeluhkan kebijakan baru terkait pemotongan volume muatan yang mereka angkut. Pemotongan volume tersebut diduga terjadi karena angka di belakang koma dalam satuan pengukuran tonase tidak lagi dihitung, sehingga berimbas pada pendapatan mereka.

Seorang supir yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya. Ia mengatakan bahwa pemangkasan volume meski hanya nol koma sekian ton tetap berdampak besar bagi para pengemudi truk. "Dari koma satu aja yang hilang, bisa buat ngopi dan ngerokok. Itu kebutuhan kami di jalan," keluhnya saat ditemui wartawan pada saptu (2/8/2025).

Menurut pengakuannya, praktik ini terjadi di dekat lokasi proyek PT Fuling di wilayah Losarang. Volume muatan yang tercatat oleh petugas lapangan tidak lagi mencantumkan angka di belakang koma. “Misalnya 10,5 ton hanya ditulis 10 ton, atau 10,8 ton tetap dihitung 10 ton. Ini jelas merugikan kami sebagai supir,” ujarnya.

Ia mengklaim bahwa kebijakan tersebut berasal dari pihak perusahaan, khususnya dari seseorang yang disebut-sebut sebagai warga negara asing asal Tiongkok yang bekerja di PT Fuling. “Cekernya bilang itu perintah dari Mr. A, orang Cina yang kerja di Fuling,” ucapnya.

Para ceker atau petugas pencatat volume di lapangan disebut tidak memiliki kuasa untuk membantah perintah tersebut. Mereka hanya menjalankan instruksi dari atasan. "Ceker nggak bisa ngapa-ngapain, katanya ini maunya bos Cina. Mereka cuma ngikut perintah," tambahnya.

Kondisi ini memicu keresahan di kalangan para supir. Tidak hanya soal nominal uang yang hilang, namun juga menyangkut rasa keadilan dalam kerja sama antara pihak penyedia jasa angkut dan perusahaan. Para pengemudi merasa tidak dihargai atas jerih payah dan risiko kerja mereka.

"Setiap hari kami angkut tanah merah, panas-panasan, kadang hujan, jalan rusak, risiko tinggi. Tapi giliran timbang, malah dikurangi volumenya. Ini kan nggak adil," ujar supir lainnya yang juga meminta identitasnya dirahasiakan.

Tanah merah tersebut digunakan sebagai bagian dari proyek pembangunan pabrik atau infrastruktur PT Fuling yang saat ini tengah berjalan masif di kawasan industri Losarang. Proyek ini diketahui menyerap tenaga kerja dan sumber daya lokal dalam jumlah besar.

Namun, praktik pemotongan volume ini dinilai menciderai semangat kemitraan yang semestinya saling menguntungkan. Para supir menuntut transparansi dan keadilan dalam sistem pencatatan volume muatan, yang seharusnya akurat dan sesuai kenyataan.

“Kalau memang 10,7 ya tulis 10,7. Jangan dibulatkan ke bawah. Itu bukan pembulatan, tapi pengurangan sepihak,” tegas salah satu supir senior yang sudah lebih dari 3 tahun bekerja di rute pengangkutan Losarang.

Belum ada pernyataan resmi dari pihak manajemen PT Fuling maupun PT Food Packaging Jaya terkait dugaan pemotongan volume ini. Namun, isu tersebut terus menjadi perbincangan hangat di kalangan pekerja lapangan dan pengemudi.

Pakar hukum ketenagakerjaan, Dedi Permana, menyebut praktik seperti ini bisa dikategorikan sebagai pelanggaran jika terbukti merugikan pihak ketiga dalam kerja sama usaha. “Jika pemotongan tidak berdasarkan kesepakatan tertulis dan mengurangi hak pelaku usaha jasa, maka bisa diajukan gugatan secara perdata,” jelasnya.

Selain merugikan secara finansial, praktik ini dikhawatirkan menurunkan motivasi kerja para supir dan memperkeruh hubungan antara perusahaan dan mitra lokal. “Pihak perusahaan semestinya mengevaluasi kebijakan ini dan membuka ruang dialog,” tambah Dedi.

Para supir berharap pemerintah daerah dan instansi terkait dapat turun tangan untuk menengahi masalah ini. “Kami butuh solusi, bukan hanya janji. Kami cuma pengangkut, tapi kami juga manusia,” pungkas salah satu pengemudi.

Hingga berita ini diterbitkan, redaksi masih berupaya menghubungi pihak PT Fuling untuk meminta klarifikasi atas dugaan pengurangan volume muatan tanah merah secara sepihak.

(MT Jahol)

Posting Komentar untuk "Diduga PT FULING FPI dan PT ILI Losarang Rugikan Driver Angkut Tanah Merah Adanya Pemotongan Volume"

PELUANG TIAP DAERAH 1 ?