ACEH TENGGARA| INDOMETRO.ID | – Sebuah babak baru pembangunan Kabupaten Aceh Tenggara resmi dimulai hari ini, Kamis (17/7/2025).
Suasana penuh semangat dan optimisme menyelimuti Oproom Setdakab Aceh Tenggara saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2030 dibuka secara resmi.
Acara ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan penanda komitmen serius pemerintah daerah dalam merancang masa depan yang lebih cerah bagi seluruh masyarakat.
Bupati Salim Fakhry: RPJMD Adalah Arah Masa Depan Kita!
Pembukaan Musrenbang RPJMD ini menjadi sorotan utama dengan kehadiran langsung Bupati H. M. Salim Fakhry, SE., MM. Seluruh elemen penting, mulai dari anggota DPRK, para kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), tokoh masyarakat, akademisi, hingga perwakilan organisasi kepemudaan, turut hadir dengan semangat kolaborasi yang kuat.
Dalam sambutannya yang berapi-api, Bupati Salim Fakhry menegaskan bahwa RPJMD lebih dari sekadar dokumen formal. Ia menyebutnya sebagai "peta jalan harapan" yang akan memandu pembangunan daerah selama lima tahun ke depan. Bupati merinci lima pilar utama yang menjadi fokus strategis:
Pendidikan Berkualitas: Membangun fondasi sumber daya manusia unggul melalui peningkatan akses dan mutu pendidikan yang merata.
Layanan Kesehatan Menyeluruh: Memastikan seluruh lapisan masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan yang prima dan adil.
Infrastruktur Merata: Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang adil, mendukung konektivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah.
Ketahanan Pangan Kuat: Mengembangkan sektor pertanian dan perikanan untuk menjamin ketersediaan pangan yang mandiri dan berkelanjutan.
Lingkungan Lestari: Melestarikan kekayaan alam Aceh Tenggara untuk generasi mendatang melalui pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.
“RPJMD ini adalah arah masa depan kita! Kita bangun pendidikan yang berkualitas, layanan kesehatan yang menyentuh rakyat, infrastruktur yang merata, ketahanan pangan yang kuat, serta lingkungan yang lestari.
Semua demi rakyat Aceh Tenggara,” tegas Bupati, disambut tepuk tangan meriah dari para peserta. Penekanan pada frasa "semua demi rakyat Aceh Tenggara" menggarisbawahi pendekatan pembangunan yang berpusat pada kesejahteraan masyarakat.
Sinergi Pemerintah, Wakil Rakyat, dan Masyarakat: Suara dari Bawah Menjadi Fondasi
Musrenbang RPJMD ini dirancang sebagai forum kolaborasi multidimensional.
Di sinilah pemerintah daerah, wakil rakyat, dan masyarakat bersatu padu menyatukan visi dan langkah.
Suasana diskusi yang hangat dan penuh antusiasme mencerminkan komitmen bersama untuk menciptakan rencana pembangunan yang inklusif dan representatif.
Kehadiran anggota DPRA dari Daerah Pemilihan (Dapil) Aceh Tenggara, Yahdi Hasan Ramud, turut memberikan bobot lebih pada acara ini.
Yahdi menyampaikan apresiasi tinggi atas semangat kolaborasi yang terpancar. “Kami sangat bangga! Musrenbang ini bukan sekadar rutinitas, tapi peluang emas.
Kami di DPRA siap mendukung dan mengawal kepentingan Aceh Tenggara sampai ke tingkat provinsi!” ujar Yahdi, menegaskan dukungan penuh dari level provinsi.
Lebih lanjut, Yahdi Hasan Ramud juga menyoroti urgensi pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya dalam pengembangan sektor pariwisata dan pengelolaan sumber daya hutan.
Ia menekankan pentingnya melibatkan masyarakat adat dan petani sebagai pelaku utama dalam mengelola potensi daerah sesuai dengan kearifan lokal.
“Masyarakat adat dan petani kita harus dilibatkan! Biarkan mereka jadi pelaku utama dalam mengelola potensi daerah sesuai kearifan lokal.
Bersama, kita bisa!” seru Yahdi, yang disambut sorakan dukungan dari peserta, menunjukkan resonansi gagasan ini di kalangan masyarakat.
Komitmen Menuju Masa Depan yang Cerah, Inklusif, dan Berkelanjutan
Musrenbang RPJMD 2025–2030 akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, diisi dengan berbagai diskusi tematik yang menghadirkan lintas sektor dan pemangku kepentingan.
Tujuannya adalah memastikan setiap suara, dari tingkat paling bawah sekalipun, dapat terakomodasi dan menjadi fondasi utama dalam merumuskan arah pembangunan lima tahun mendatang.
Proses partisipatif ini diharapkan menghasilkan dokumen RPJMD yang tidak hanya komprehensif, tetapi juga benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Aceh Tenggara.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara menegaskan komitmennya untuk membangun dengan semangat kebersamaan, menjunjung tinggi prinsip keadilan sosial, dan menjadikan RPJMD sebagai instrumen perjuangan menuju masa depan yang cerah, inklusif, dan berkelanjutan.
Dengan semangat "Semangat Baru Aceh Tenggara," diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat bersinergi mewujudkan visi besar ini.***


Posting Komentar untuk "Semangat Baru Aceh Tenggara: Bupati Salim Fakhry Buka Musrenbang RPJMD 2025–2030, Peta Jalan Harapan Menuju Kemajuan"