Aceh Tenggara,Indometro.id –
Ketua Forum Masyarakat Peduli Desa (Formandes), Masir, ST, akhirnya angkat bicara terkait dugaan tidak adanya keterbukaan informasi pengelolaan Anggaran Dana Desa (ADD) tambahan tahun 2024 di Desa Bahagia, Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara.
Masir menyoroti tindakan oknum kepala desa berinisial DN yang disebut-sebut enggan memberi penjelasan kepada masyarakat maupun awak media. Saat dikonfirmasi, oknum kades tersebut malah menjawab santai kepada wartawan dengan pernyataan, “Malet ku sanggup nae”, yang dalam bahasa lokal berarti “Saya sudah tidak sanggup lagi melihat pemberitaan”. Pernyataan ini pun menimbulkan reaksi keras dari kalangan pers dan LSM.
Masir menilai bahwa pernyataan tersebut justru memperkuat dugaan bahwa ada hal yang disembunyikan dari pengelolaan dana tambahan ADD yang dikucurkan untuk Desa Bahagia tahun 2024. Terlebih lagi, desa ini berada hanya sekitar 3 kilometer dari Kantor Bupati Aceh Tenggara, namun tidak menunjukkan transparansi penggunaan anggaran.
Dugaan Penyimpangan dan Tuntutan Audit Khusus
Persoalan Dana Desa di Aceh Tenggara semakin memanas. Dalam forum resmi para kepala desa beberapa waktu lalu, Bupati H. Muhammad Salim Fakhry, SE, MM secara tegas memerintahkan Inspektorat Kabupaten untuk melakukan audit terhadap camat dan kepala desa di Kecamatan Lauser yang diduga melakukan pungli terhadap Dana Desa.
“Saya minta waktu satu minggu, hasilnya sudah harus ada di meja saya,” tegas Bupati dalam forum tersebut, Rabu (16/7/2025).
Desa Bahagia, yang juga berada dalam sorotan, menjadi bahan kritikan dari insan pers, LSM Formandes, serta Pemantau Pemburu Korupsi Republik Indonesia (PPKRI). Pasalnya, diduga terdapat dana sekitar Rp610 juta yang raib tanpa kejelasan kepada publik. Hingga kini, kepala desa DN masih enggan memberikan konfirmasi kepada media, sehingga memunculkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat.
Kecurigaan atas Penggunaan Dana Tambahan 2024
Menurut keterangan dari warga setempat yang tidak ingin disebutkan namanya, ada dugaan pengadaan motor merek Viar senilai Rp80 juta yang dianggarkan dari dana tambahan ADD 2024, namun barang tersebut hingga kini tidak pernah terlihat di desa. Warga mencurigai dana tersebut disalahgunakan.
Selain itu, beberapa masyarakat menyatakan bahwa meskipun belum ada laporan resmi ke Aparat Penegak Hukum (APH), namun pihak yang membuat pemberitaan dan oknum yang diberitakan seharusnya bisa dipanggil untuk klarifikasi, mengingat ini menyangkut uang negara.
Desakan terhadap Bupati dan Dugaan "Lembaga Pelindung"
Masir, selaku Ketua Formandes, juga menyatakan kekhawatirannya bahwa oknum kepala desa Bahagia berinisial DN diduga memiliki bekingan dari lembaga tertentu. Ia meminta kepada Bupati Aceh Tenggara agar tidak mentolerir oknum-oknum yang masuk ke dalam lembaga hanya untuk mencari perlindungan atau posisi aman saat berhadapan dengan investigasi dari media maupun LSM.
“Kami minta kepada Bupati H. Mhd Salim Fakhry, SE, MM untuk menindak tegas oknum-oknum yang terbukti menyelewengkan ADD. Bila terbukti selama menjabat kepala desa telah menyalahgunakan wewenangnya, maka hukum harus ditegakkan sesuai ketentuan yang telah diatur oleh Menteri Desa,” pungkas Masir di Kantor Formandes hari ini. ***
Sumber (LSM pormandes )


Posting Komentar untuk "Ketua Formandes Masir ST Angkat Bicara Soal Dugaan Penyalahgunaan Tambahan Dana ADD 2024 Desa Bahagia"