Indometro.id, Semarang - Universitas Negeri Semarang (UNNES) merayakan Hari Musik Sedunia dengan penuh semangat melalui gelaran bertajuk Fête De La Musique: Keroncong dari Indonesia untuk Dunia di Auditorium Prof. Wuryanto UNNES, Kota Semarang Sabtu (21/6/2025). Kegiatan ini menjadi ruang pertemuan antara musik tradisi, semangat pelestarian budaya, dan upaya diplomasi budaya ke tingkat internasional.
Momen ini menjadi semakin bersejarah dengan adanya Deklarasi Rekognisi UNESCO untuk musik keroncong sebagai warisan budaya tak benda dunia. UNNES, melalui Program Studi Pendidikan Seni Musik, turut menggandeng berbagai komunitas keroncong dan musisi dari dalam dan luar negeri untuk memperkuat usulan tersebut. Tak hanya itu, sejumlah komunitas keroncong juga menerima penghargaan atas peran mereka dalam menjaga dan menghidupkan eksistensi musik keroncong di tengah tantangan zaman.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Kebudayaan RI, Prof. Ismunandar, Ph.D., menekankan bahwa pelestarian budaya harus sejalan dengan inovasi.
“Warisan budaya tak benda harus tetap di inovasikan dan kreatifitaskan. Mengusulkan pencatatan ke UNESCO memang penting, tetapi yang lebih penting adalah inovasi dan pewarisan budaya kepada generasi muda agar tidak hilang ditelan zaman,” tegasnya.
Koordinator Program Studi Pendidikan Seni Musik UNNES, Abdul Rachman, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa perayaan ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan bentuk nyata kecintaan terhadap keroncong sebagai warisan budaya yang harus terus dijaga dan dikenalkan kembali kepada generasi muda.
“Musik keroncong adalah mahakarya budaya yang hidup dan tumbuh secara turun-temurun. Melalui peringatan ini, kami ingin mengangkat kembali keroncong agar terus lestari dan relevan,” tegasnya.
Rektor UNNES Prof. Dr. S Martono, M.Si., juga menyampaikan bahwa UNNES berkomitmen menjaga keberlangsungan budaya Indonesia melalui pendekatan pendidikan yang transformatif.
“Melalui perayaan Hari Musik Dunia ini, UNNES tidak hanya merayakan musik, tetapi juga meneguhkan komitmen sebagai kampus konservasi yang menjadikan budaya sebagai bagian dari proses akademik, identitas, dan diplomasi bangsa,” ujarnya
Perayaan ini turut menghadirkan deretan penampil dari dalam dan luar negeri. Dari Indonesia, tampil Alfa Bintang, Hendra Kumbara, Orkes Keroncong PSM UNNES, dan Komunitas Warung Keroncong. Sementara dari Malaysia, hadir Cong Rock17, Kumpulan Keroncong Tunku Langit, Kumpulan Keroncong Sujana Bakti, dan Kumpulan Keroncong Gemersik Bayu dari UPSI Malaysia.
Perayaan ini menghadirkan deretan penampil dari dalam dan luar negeri. Dari Indonesia, tampil musisi dan kelompok keroncong seperti Alfa Bintang, Hendra Kumbara, Orkes Keroncong PSM UNNES, dan Komunitas Warung Keroncong. Sementara dari Malaysia, turut ikut serta Cong Rock17, Kumpulan Keroncong Tunku Langit, Kumpulan Keroncong Sujana Bakti, serta Kumpulan Keroncong Gemersik Bayu dari UPSI Malaysia.
Tak hanya itu, acara ini juga dimeriahkan oleh keikutsertaan akademisi dan musisi dari berbagai universitas Malaysia, di antaranya Dr. Marzelan Salleh (Universiti Malaya), Dr. Alia Farahnin (Universiti Teknologi MARA), Dr. Shafaztusssara Silauddin (Universiti Malaya), dan Jamilah Binti Abu Bakar (UPSI Malaysia).





Posting Komentar untuk " UNNES Rayakan Hari Musik Sedunia, Keroncong Dideklarasikan Menuju Warisan Budaya UNESCO"