Indramayu, Indometro.id
Desa Cangkingan kecamatan Kedokan bunder kabupaten indramayu, olah sampah dengan digital ditukar dapat sembako” merupakan konsep inovatif yang memadukan teknologi digital, pengelolaan sampah, dan kesejahteraan masyarakat. Berikut penjabaran gagasan tersebut dalam bentuk yang lebih terstruktur dan komunikatif
Desa Cangkingan memiliki potensi besar dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Sampah sering dianggap masalah, padahal jika dikelola dengan benar bisa menjadi sumber daya. Dengan bantuan teknologi digital, pengelolaan sampah bisa lebih transparan, terukur, dan memberi manfaat langsung kepada warga dalam bentuk sembako.
Menurut keterangan kuwu cangkingan Didi Wahyudi 'Warga desa mengumpulkan dan memilah sampah (organik, plastik, logam, kertas) lalu menyetorkannya ke bank sampah digital desa. Sampah yang disetor akan ditimbang, dinilai, dan diinput ke sistem digital. Nilai dari sampah tersebut akan dikonversi menjadi poin digital, yang nantinya bisa ditukar dengan paket sembako.
Lalu Sampah disetorkan ke bank sampah desa pada jadwal tertentu.Petugas bank sampah menimbang dan mencatat jenis serta berat sampah. Ujarnya
Kuwu Didi menambahkan "Sampah memiliki nilai tertentu (contoh: 1 kg botol plastik = 100 poin).Poin terkumpul tersimpan dalam akun warga di sistem.Warga dapat menukar poin dengan paket sembako (beras, minyak, telur, dll).
Penukaran dilakukan di balai desa atau melalui mitra UMKM lokal.
Pemberdayaan Ekonomi: Sampah bernilai ekonomi.Ketahanan Pangan: Warga cangkingan mendapat sembako dari hasil usahanya sendiri. Pungkasnya
(MT Jahol)







Posting Komentar untuk "Sampah Ditukar Sembako: Digitalisasi Pengelolaan Sampah di Desa Cangkingan"