Bantan, Indometro.id - Dalam rangka pelaksanaan program penelitian pengembangan kebijakan tentang potensi dan peran perempuan suku asli (Akit) dalam memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat suku akit di, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menggandeng Antopolog.
Marhalim Zaini, S.Sn, MA, seorang Antopolog asal Teluk Pambang Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, Penelitian dengan tajuk "Pengembangan Policy Input dan SOP Pemanfaatan Macrobhentos di Ekosistem Mangrove oleh Perempuan Suku Asli Menggunakan Pendekatan Antoropologi"
Penelitian yang berfokus pada bagaimana peran stategis perempuan suku asli dalam beraktivitas secara intens membantu memenuhi kebutuhan pendapatan keluarganya, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di lingkungan kawasan mangrove Desa Teluk Pambang dan sekitarnya.
Sumber Daya Alam (SDA) yang dimaksud adalah berupa berbagai jenis biota seperti buah tanah, siput, lokan, dan lain-lain. Sumber daya alam di kawasan mangrove berupa biota ini dicari dan diambil oleh para perempuan suku asli lalu dijual sebagai bahan pelengkap makanan sehari-hari kepada masyarakat yang ada di Desa Teluk Pambang.
Melalui penelitian ini, sumber daya biota mangrove yang dimanfaatkan oleh perempuan suku akit tersebut diharapkan dapat dikembangkan menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis dan dapat dipasarkan lebih luas, sehingga pendapatan keluarga mereka dapat meningkat dari sebelumnya. Sehingga pada akhirnya, suami-suami mereka (perempuan suku akit) yang selama ini sebagiannya mencari penghasilan dari menebang bakau secara liar dan illegal, dapat lambat laun dikurangi atau bahkan tidak lagi dilakukan.
"Dari penelitian ini, kita juga akan mendapatkan informasi antropologis tentang kearifan lokal perempuan suku asli terhadap keberadaan biota dan makrobentos dalam ekosistem mangrove. Disamping itu, kita juga akan mendapatkan informasi tentang seputar tradisi perdagangan produk biota yang mereka ambil itu, termasuk bagaimana penanganannya sampai dengan cara mengkonsumsinya. Selanjutnya, penelitian ini nantinya akan menjadi masukan bagi penyusunan SOP pengelolaan mangrove," jelas Marhalim Zaini.
Ditempat terpisah, Hasnur Rasid, selaku Perwakilan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) di Teluk Pambang mengatakan bahwa penelitian tersebut merupakan salah satu program dari sekian banyak program YKAN yang ada dalam rangka mengembangkan berbagai rumusan dan konsep-konsep penting demi mengembangkan program restorasi dan kebermanfaatan kawasan mangrove bagi seluruh masyarakat, terutama Desa Teluk Pambang.
"Kita berharap, dengan adanya penelitian ini, peran strategis perempuan suku akit yang berada di Teluk Pambang dalam memanfaatkan biota yang ada di kawasan ekosistem mangrove dapat ditingkatkan dalam upaya mengembangkan peluang-peluang baru secara ekonomis sehingga muncul kesadaran pentingnya keberadaan ekosistem mangrove bagi mereka dan timbul spirit ikut mempertahankannya untuk keberlangsungan kehidupan," jelas Hasnur.**


Posting Komentar untuk "Potensi dan Peran Perempuan Suku Asli, YKAN Gandeng Antropolog "