Gedung SMPN 10 Merangin Rusak Ringan Di duga ada nya Pembiyaran Dari Oknum Kepala Sekolah.

MERANGIN-indometro.id SMPN 10 Merangin Di beberapa tahun yang lalu di kenal bersih dan terawat di era kepemimpinan Kepala Sekolah sebelum nya, tapi saat sekarang di Era kepemimpinan Raden mardianto sebagai Kepala Sekolah di SMPN 10 Merangin ini Seperti nya terkesan Amburadul dan Gedung sekolah terlihat banyak nya Rusak-Rusak ringan yang seperti nya ada dugaan unsur kesengajaan tidak dirawat .

Rusak ringan itu seperti nya belum mencapai 20% dan itu masih bisa di perbaiki dengan mengguna kan Dana BOS tidak mesti harus menunggu Dana APBD/APBN untuk memperbaiki nya.

Raden mardianto Kepala SMPN 10 saat di konfimasi media ini melalui pesan mesenger nya mengata kan... "itu rusak nya sudah dari dulu dan sudah di ajukan Rehab, kemudian media ini konfirmasi kan lagi terkait dengan rusak ringan yang tepat nya di bagian list plang dan plavon dan itu pun tepat nya di samping depan Ruang kepala sekolah, tapu Raden mardianto terkesan bungkam.

Namun disini terlihat ada nya beberapa titik Rusak-Rusak ringan di bagian Plavon Gedung SMPN 10 merangin ini yang tingkat kerusakan nya berkisar 20% yang semesti nya bisa di perbaiki dengan mengguna kan Dana BOS, tapi ironis nya rusak ringan di Gedung SMPN 10 ini terkesan tidak tersentuh perhatian dari 0knum kepala sekolah yang sedang menjabat di SMPN 10 merangin saat ini di duga ada nya indikasi Pembiaran dan dana BOS yang dianggar kan untuk biaya pemeliharaan atau perawatan sekolah di duga tidak teralokasi menurut semesti nya.

Tidak semua kerusakan Gedung sekolah di perbaiki menggunakan Dana APBD/APBN , Pihak sekolah bisa memperbaiki kerusakan tersebut dengan mengguna kan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan catatan kerusakan nya di bawah 30%.

Tapi seperti nya Raden mardianto kepala SMPN 10 ini di duga memang tidak ada niat untuk memoerbaiki kerusakan ringan tersebut dengan mengguna kan dana BOS, kalau kita analisa dari jawaban nya saat di konfirmasi... dia mengatakan bahwa itu sudah di ajukan Rehab, di duga bahwa Raden mardianto lebih mementing kan keuntungan dari pada kesekamatan sekolah, diduga bahwa dia berangan mendapat kan Proyek Rehab dan bisa meraih keuntungan lebih besar sementara kerukan ringan lama-lama menjadi kerusakan besar dan lebih parah lagi.(Yzd).