Aliansi wartawan asal Simalungun (AWAS) melakukan aksi damai dan membuat pengaduan secara resmi dimarkas kepolisian daerah Sumatra Utara Senin 6 mei 2024.
Aksi damai dan pengaduan yang dilakukan oleh aliansi wartawan asal Simalungun ( AWAS) tersebut merupakan bentuk komitmen AWAS dalam memperjuangkan hak masyarakat Binanga Bolon di kecamatan Haranggaol horison kabupaten Simalungun, hingga kini belum mendapatkan kerugian material yang diakibatkan akibat banjir bandang.
Ini lah bentuk komitmen kami dalam membantu masyarakat korban banjir yang ada di Binanga Bolon ini dalam memperjuangkan hak masyarakat terang Dens Simarmata selaku pendiri aliansi wartawan asal Simalungun AWAS.Disini kami melakukan aksi damai di markas besar kepolisian daerah Sumatra Utara bertujuan agar pihak kepolisian daerah Sumatra Utara dapat secara langsung melihat dan mendengar kelurahan korban banjir bandang di Binanga Bolon,serta dapat melakukan penyelidikan kasus banjir bandang ini dengan cara profesional dan berkeadilan ,kata Dens simarmata
Kami telah melayangkan surat permohonan audiensi kepada pengkab Simalungun yang kami tujukan kepada bupati Simalungun radiapo hasiolan Sinaga pada 23 April 2033.Namun sudah hampir beberapa Minggu berlalu hingga kini , balasan surat permohonan audiensi yang kami layangkan oleh pengkab Simalungun. Jelasnya ini bukan banjir bandang murni , karna banjir bandang
tersebut disore hari tanpa hujan dan gempa . Namun banjir bandang tersebut terjadi akibat runtuhnya tanggul pembangunan danau buatan milik salah satu pengusaha di daerah itu .
Kami percaya kepada kepolisian daerah Sumatra Utara dalam menangani pengaduan kami ini . Salah satunya, dari respon kepolisian daerah Sumatra Utara menerima kami saat melakukan aksi damai untuk memberi saran untuk melengkapi barang bukti yang diperlukan sebelum melakukan pengaduan.terang hends Simarmata.
Pada berita sebelumnya. Tepatnya 20 desember 2923 Terjadi tragedi pada masyarakat Binanga bolon kec, haranggaol horison kabupaten Simalungun banjir bandang yang menghancurkan 2 unit rumah warga , melenyapkan 23 kuburan serta menghilangkan tanaman dan persawahan serta perkebunan Masyarakat .(ep)
