-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Sambut Masa Panen, Desa Jatimunggul Lestarikan Tradisi Adat Jawa Mapag Sri

    Rabu, 17 April 2024, April 17, 2024 WIB Last Updated 2024-04-17T08:35:32Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

    Indramayu,Indometro.id

    Banyak cara dilakukan dalam menyambut masa panen padi. Seperti didesa Jatimunggul Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, petani dan perangkat desa, menggelar tradisi mapag sri. Petani berharap, hasil panen tahun ini cukup melimpah.

    Pemerintah Desa (Pemdes) Jatimunggul Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu menggelar acara tradisi adat desa "Mapag Sri" di halaman kantor balaidesa Jatimunggul setiap tahun. Mapag Sri adalah tradisi secara turun temurun yang terus dilestarikan masyarakat desa setempat.

    Kuwu Roup Kepala Desa Jatimunggul, mengatakan, acara Mapag Sri ini sudah menjadi adat desa yang setiap tahunnya selalu dilaksanakan menjelang atau saat panen tiba.


    “Serta sebagai wujud ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt dan di sisi lain mengajarkan bahwa manusia harus hidup harmonis dengan alam dan memperkuat silaturahmi,” kata Kuwu Roup, Rabu (17/04/2024).


    Kuwu Roup mengatakan, jangan sampai tradisi “Mapag Sri” warisan leluhur hilang sehingga sebagai penerus warisan harus bisa terus melestarikan dan mengenalkan tradisi Mapag Sri ini kepada generasi muda khususnya di lingkungan wilayah Desa Jatimunggul yang sangat kaya akan budaya, yang di dalamnya tersimpan makna yang luas.

    Tradisi Mapag Sri merupakan salah satu ajang silaturahmi bagi masyarakat Desa Jatimunggul dengan duduk berkumpul membaca doa bersama akan semakin mempererat uhuah islamiyah dengan harapan akan tetap kuat jalinan persatuan dan kesatuan hubungan antara Pemdes dengan masyarakat semakin erat bahu membahu, gotong royong rukun dan guyub.


    “Warga dengan warga akan terjalin komunikasi yang baik semakin erat sehingga hubungan silaturahmi semakin kuat pula selain itu ada juga pertunjukan tradisional pagelaran wayang kulit,” ujarnya.


    Kuwu Roup mengaku bersyukur untuk panen sekarang dalam waktu kurun beberapa tahun yang akan datang kedepannya dapat meningkat secara signifikan.


    “Kita akan terus lestarikan karena ini merupakan tradisi atau peninggalan warisan budaya leluhur sehingga kita sebagai generasi penerus wajib meneruskannya karena kalau tidak dilestarikan nanti anak cucu kita tidak mengenal adat tradisi yang ada di Desa Jatimunggul ini,” terangnya.


    “Saya berharap adat-adat tradisonal yang ada di Desa Jatimunggul ini harus tetap dilestarikan dan untuk masyarakat petani mudah-mudahan hasil panennya lebih baik lagi,” pungkasnya.

    MT jahol

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini