-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Perang Iran dan Israel Sudah Di depan Mata, Iran Mulai Menggeser S-300 Untuk Memburu Pesawat Siluman F22 Raptor Milik Amerika

    Mahmed_Firdaus
    Minggu, 14 April 2024, April 14, 2024 WIB Last Updated 2024-04-13T17:03:53Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

    INDOMETRO.ID - Iran secara resmi telah mengoperasikan sistem pertahanan rudal S-300 yang didapat dari Rusia. Butuh perjuangan lama bagi Teheran untuk mendapatkan payung udara ini setelah pembelian tertunda lama.

    Iran juga harus menggugat Rusia ke pengadilan internasional karena membatalkan pembelian senjata akibat resolusi Dewan Keamanan PBB terkait embargo senjata ke negara tersebut. Tetapi pemerintah Presiden Putin kemudian mencabut larangan tersebut dan akhirnya S-300 dikirim ke Iran.

    Pembelian S-300 oleh Iran sempat mengundang sejumlah protes yang sebenarnya bentuk dari kekhawatiran sejumlah negara. Israel adalah negara yang paling marah-marah. Demikian juga Amerika Serikat.

    Kenapa? Karena Iran adalah negara musuh besar Israel. Kehadiran S-300 jelas akan menjadikan negara Yahudi itu tidak akan seenaknya bisa melakukan serangan udara.

    S-300 menjadi salah satu sistem pertahanan udara paling disegani di dunia. Sistem ini dpercaya akan sangat sulit diatasi oleh sebagian besar jet tempur generasi keempat seperti F-16 atau F-15.

    “Sebuah game changer untuk semua pesawat generasi keempat [seperti F-15, F-16 dan F / A-18]. Senjata ini sangat berbahaya dan Anda tidak ingin dekat dengannya,” kata seorang penerbang korps Marinir sebagaimana dikutip Dave Majumdar editor National Interest beberapa waktu silam.

    Amerika Serikat memiliki pesawat F-22 Raptor yang dikenal sebagai pesawat siluman yang bisa diandalkan menerobos wilayah pertahanan musuh untuk kemudian menghancurkan sistem pertahanan udara. Tetapi bagaimana  jika yang dihadapi adalah S-300 Iran?


    Pilihan terbaik untuk mengalahkan sistem pertahanan udara terpadu adalah dengan menggunakan pesawat seperti F-22 Raptor dan B-2 stealth bomber. Karena F-22 mulai beroperasi pada tahun 2005, awak Raptor telah berlatih misi yang mereka sebut “Global Strike Task Force”  yang merupakan paket serangan gabungan antara F-22 dan B-2.

    Raptor menggunakan kombinasi unik mereka yakni kekuatan siluman, ketinggian dan kecepatan untuk menargetkan sistem pertahanan udara terpadu sehingga B-2 dapat melanjutkan menuju target mereka tanpa gangguan.

    Tetapi misi ini hanya bisa dilakukan oleh F-22  yang telah menjalani upgrade 3.1 yang memungkinkan jet untuk geo-locate emitters lebih tepat daripada sebelumnya. Dan kemampuan akan terus ditingkatkan dengan datang Upgrade 3.2B.


    Pilihan lainnya untuk mencatat sistem pertahanan udara terpadu adalah dengan menggunakan kombinasi senjata serang seperti rudal jelajah JASSM dan JASSM-ER bersama dengan serangan elektronik dari platform seperti EA-18G Growler.

    Growler tidak hanya bisa tersangkut radar musuh, tetapi dapat menghasilkan elips untuk menargetkan situs rudal. Masalahnya adalah  justru pada memperbarui rudal jelajah dengan data track saat sebelum bergerak.


    Editor : Firdaus

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini