-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Menantu Dalangi Pembunuhan Ibu Mertua di Kendari Terbongkar, Ini Skrnarionya

    Kamis, 18 April 2024, April 18, 2024 WIB Last Updated 2024-04-18T05:01:53Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh


    Foto Pelaku Saat Di Amankan 


    KENDARI, indometro. id - Belum lama ini, masyarakat Kota Kendari dihebohkan kasus begal yang menewaskan Ibu Mirna (51) dengan luka tusuk di leher. 


    Usut punya usut, ternyata korban meninggal bukan karena dibegal melainkan pembunuhan yang sudah direncanakan sebelumnya. 


    Dalang dari pembunuhan ini tak lain adalah mantu korban bernama Novi (23). Sang menantu tega merencanakan pembunuhan mertuanya dengan dalih sakit hati. 


    Kasus ini terungkap setelah pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kendari menyelidiki kasus begal yang terjadi di Jalan Madusila, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, pada 7 April 2024 lalu. 


    Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan banyak kejanggalan dan menemukan fakta bahwa korban tewas di bunuh bukan dibegal. 


    Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko mengatakan, dari hasil penyelidikan, pihaknya berhasil menangkap seorang pria berinisial MF yang merupakan eksekutor pembunuhan. Eksekutor ini pembunuhan merupakan tetangga orang tua Novi. 


    "Tersangka N (Novi) mengakui menyuruh MF untuk melakukan pembunuhan terhadap mertuanya," ucap Aris Tri Yunarko saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Kendari, Rabu, 17 April 2024.


    Perwira tiga bunga dipundak ini menegaskan bahwa kasus ini bukan pembegalan melainkan pembunuhan berencana. 


    "Dua tersangka kini mendekam di sel tahanan Polresta Kendari," tuturnya. 


    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, keduanya disangkakan pasal 340 KUHP dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun. 


    Tersangka Novi menjadi dalang pembunuhan mertuanya. Ia yang mengatur skenario dan mendanai seluruh rencana untuk pembunuhan. Pembunuh bayaran alias eksekutor adalah MF. 


    Pertemuan Novi dengan eksekutor di depan ATM BRI di Kendari. Setelah bertemu di tempat itu, Novi mengajak MF untuk makan bakso di salah satu rumah makan di Kendari. 


    Setelah pertemuan itu, Novi bersama suami dan anaknya pergi ke rumah mertuanya di Sampara, Kabupaten Konawe. Setibanya di Sampara, Novi mengajak mertuanya untuk berbelanja di Kota Kendari. Sementara suami tersangka dan anaknya tak diajak. 


    "Begitu sampai di Kendari, Novi bersama mertuanya langsung menuju ke indogrosir untuk berbelanja barang. Tersangka dan mertuanya sempat berbelanja kebutuhan lainnya di pasar Anduonohu," jelas Kapolresta Kendari. 


    Kemudian, tersangka Novi mengarahkan mobilnya menuju ke bundaran Citraland. Setelah itu memutar balik menuju ke Jalan Madusila dan  memarkirkan mobil tak jauh dari Kantor DPRD Kota Kendari. 


    "Saat itulah tersangka MF masuk ke dalam mobil. Korban sempat menanyakan lelaki itu kepada Novi. Namun, novi menjawab bahwa MF adalah sepupunya," ungkap perwira tiga bunga dipundak itu. 


    MF selalu eksekutor yang berperan mengeksekusi dengan menjerat leher korban menggunakan tali tambang dan menusuk korban menggunakan pisau. Akibat tikaman itu, korban mengalami luka 10 tusukan.


    "Usai MF melakukan aksinya, Novi berpura-pura menjadi korban begal," tuturnya. 


    Setelah kejadian, korban dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, pihak rumah sakit menyatakan bahwa korban meninggal dunia. Anehnya, sang mantu menangis histeris. Padahal, kematian mertuanya bagian dari rencananya. 


    Polresta Kendari mengungkap motif pembunuhan mertua yang diotaki sang menantu. Novi telah merencanakan menghabisi nyawa mertua perempuannya karena sakit hati.


    Dihadapan polisi, tersangka Novi berdalih bahwa ia sakit hati karena ibu mertuanya sering mencampuri urusan rumah tangganya. 


    "Tersangka Novi merencanakan pembunuhan kepada mertuanya dikarenakan sakit hati," ungkap Kapolresta Kendari.


    Novi merencanakan menghabisi nyawa mertua dengan bertemu seorang lelaki berinisial MF (21). Tersangka MF akan menjadi eksekutor pembunuhan. 


    "Novi dan MF bertemu di salah satu rumah makan di Kota Kendari. Mereka membahas soal rencana pembunuhan itu," terang Aris menirukan ucapan tersangka Novi. 


    Sesuai perjanjian, eksekutor MF akan diberi upah Rp Rp 75 juta. Sebelumnya, MF sudah diberikan uang Rp 9,5  juta. Setelah bertemu kembali di rumah makan, Novi menyerahkan uang Rp 1 juta.


    "Sebelumnya, MF sudah diberikan uang Rp 9,5 juta. Waktu ketemu di rumah makan diberikan lagi uang sebesar 1 juta rupiah," bebernya. 


    Bahkan, Novi juga berjanji akan memberikan uang Rp 4 juta perbulan selama tiga tahun untuk kebutuhan popok anak dari eksekutor. (A) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini