-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    5 Senjata Paling Mematikan milik IRAN, Bikin IDF Israel dan Amerika Berfikir Untuk Perang Terbuka Secara Lansung.

    Mahmed_Firdaus
    Sabtu, 13 April 2024, April 13, 2024 WIB Last Updated 2024-04-13T03:48:12Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

    INDOMETRO.ID - Iran menjadi salah satu negara dengan militer terkuat di kawasan Timur Tengah. Keandalan sistem persenjataan ditopang dengan militansi dan skill mumpuni para prajurit membuat rival abadinya, Israel dan Amerika ketar-ketir.

    Kekuatan militer inilah yang membuat Israel, Amerika dan sekutunya tak berani gegabah menyikapi dugaan keterlibatan Iran dalam krisis di Gaza, Laut Merah bahkan Rusia. Namun, ketegangan di antara mereka semakin memuncak.

    Kabar terbaru, pada Selasa kemarin, pasukan Garda Revolusi Islam memamerkan salah satu senjata paling mematikan Iran. Senjata tersebut mampu melontarkan misil balistik ke target lebih dari 1.000 km jauhnya. Empat misil Kheibar-Shekan ini diarahkan ke kelompok pemberontak di Idlib, Suriah dari provinsi Khuzestan di barat daya Iran.

    Serangan ini memecahkan rekor jangkauan Iran dalam penggunaan misil dalam pertempuran serta serangan misil utama pertama dari basis Khuzestan Garda Revolusi sejak perang Iran-Irak 1980-1988. Singkat cerita, kemampuan Kheibar-Shekan dapat dengan mudah menjangkau wilayah Israel atau salah satu dari sekitar 12 pangkalan militer Amerika di Timur Tengah.

    Selain misil Kheibar-Shekan, Iran juga masih memiliki sederet senjata mematikan lain, apa saja? Berikut ulasannya dilansir dari Sputnik, Kamis (18/1/2024).

    1.Rudal Hipersonik Fattah-1

    Fattah-1 merupakan misil hipersonik baru milik Iran dengan jangkauan 1.400 km dan dapat melaju hingga Mach 13-15. Dengan kecepatan dan kemampuan bermanuver yang dimiliki, misil ini sulit diantisipasi sistem pertahanan udara mana pun.

    Hanya beberapa bulan setelah Fattah-1 diluncurkan pada 2023 lalu, Iran memamerkan rudal jelajah dengan kendaraan pandu hipersonik yang dikenal sebagai Fattah-2. Spesifikasi misil misterius tersebut belum diketahui dan berbeda dengan Fattah-1.

    2. Rudal Abu Mahdi

    Pada 3 Januari 2020, serangan drone AS menewaskan pemimpin milisi senior Irak Abu Mahdi al-Muhandis dan Komandan Pasukan Quds IRGC Qasem Soleimani di Baghdad. Iran merespons dengan mengebom pangkalan AS di Irak dengan misil balistik. Sebagai penghormatan kepada komandan Irak yang terbunuh itu, Iran Aviation Industries Organization (IAIO) menamai rudal jelajah angkatan laut Iran yang terbaru dan paling canggih dengan namanya.

    Diperkenalkan pada Agustus 2020, Abu Mahdi adalah rudal jelajah naval sepanjang 6 meter, lebar 0,55 meter, berat 1.650 kilogram dengan rentang sayap 3,1 meter dan hulu ledak bahan peledak tinggi seberat 410 kilogram.

    Ditenagai oleh mesin turbojet Toloue, misil ini mampu terbang dengan kecepatan subsonik sekitar 900 km per jam. Abu Mahdi memiliki jangkauan lebih dari 1.000 km, nyaris tiga kali lipat generasi sebelumnya dan dilengkapi dengan pemandu berbasis satelit, serta radar aktif dan pasif.

    Rudal Abu Mahdi dapat diluncurkan dari darat, kapal perang, atau dari jet tempur. Abu Mahdi menahbiskan Iran menjadi anggota kelompok kecil negara-negara yang memiliki kemampuan memproduksi rudal jelajah anti-kapal jarak jauh. Belum diketahui berapa banyak rudal Abu Mahdi yang telah diproduksi oleh Iran. Yang jelas jika dikerahkan dalam jumlah besar, makan akan memberikan kendali penuh kepada militer Iran atas perairan Teluk Persia, Teluk Oman, dan hampir seluruh Laut Arab.

    3. Drone Mohajer-10

    Selain misil canggih, Iran juga jago melahirkan drone mematikan. Baik drone bertenaga roket dan turboprop, rekognisi, serangan jarak jauh, kamikaze, dan drone sayap terbang. Salah satu drone terbaru Iran adalah Mohajer-10. UAV multipurpose ini dirancang untuk misi pengawasan dan superioritas spektrum panjang.

    Diperkenalkan pada 2023, drone berukuran panjang 6,5x4,2x18,2 meter ini memiliki jangkauan operasional hingga 2.000 km, waktu daya tahan 24 jam, ketinggian terbang maksimum 7 km, dan kecepatan maksimum hingga 210 km per jam.

    Drone Mohajer-10 memiliki kapasitas muatan 300 Kg dan dapat disesuaikan untuk membawa persenjataan maupun peralatan lain. Mohajer-10 adalah varian terbaru dari keluarga drone seri Mohajer sejak tahun 1980-an dan Perang Iran-Irak, di mana militer Republik Islam pertama kali menyadari pentingnya drone dalam peperangan modern.

    4. Sevom Khordad


    Kemampuan rudal dan drone Iran tidak akan banyak berarti tanpa kehadiran sistem pertahanan mumpuni. Oleh karena itu, Iran juga menciptakan sistem pertahanan udara untuk melindungi wilayahnya. Salah satu sistem pertahanan udara Iran adalah Sevom Khordad.

    Rudal pertahanan Sevom Khordad telah teruji di pertempuran nyata. Salah satunya pada 20 Juni 2019, ketika drone mata-mata RQ-4A Global Hawk BAMS-D AS masuk ke wilayah udara Iran di atas Selat Hormuz. Secara otomatis, rudal pertahanan Sevom Khordad meluncur dan mengubah alutsista Amerika senilai USD180 juta itu menjadi barang rongsokan.

    Dari segi spesifikasi, Sevom Khordad dilengkapi rudal permukaan-ke-udara berbahan bakar padat Taer-2B buatan Iran yang dipandu radar. Sistem pertahanan udara ini memiliki radar array berfase aktif X-band, radar surveilans array berfase S-band 3D, dan komputer penargetan yang dapat melacak hingga 100 target dalam jarak hingga 350 km dan menyerang empat di antaranya. Rudal Sevom Khordad memiliki jangkauan hingga 200 km dan dapat mencapai ketinggian 30 km.

    Baterai Sevom Khordad dapat diintegrasikan ke dalam sistem pertahanan udara regional dan nasional serta dapat menembakkan SAM Sayyad jarak pendek 40-150 km dalam pertempuran melawan pesawat dan drone.

    5. Kendaraan Tempur Sayyad

    Dengan Angkatan Darat tetap sekitar 350 ribu orang dan pasukan elit IRGC sekitar 150.000 orang (ditambah 40.000 paramiliter), Iran mencatatkan diri sebagai salah satu militer aktif terbesar di Timur Tengah. Republik Islam ini juga memiliki 350.000 personel cadangan yang dapat dikerahkan dalam keadaan darurat.

    Pasukan sebesar itu memerlukan berbagai jenis tank, kendaraan lapis baja, dukungan logistik, artileri, mortir, senjata ringan, dan perlengkapan pelindung. Semuanya diproduksi Iran secara mandiri dan dalam jumlah terbatas, membeli dari Rusia dan China.

    Salah satu kendaraan tempur andalah Iran adalah Sayyad. Kendaraan lapis baja beroda rantai serbaguna ini dikembangkan oleh Organisasi Industri Pertahanan (DLO). Kendaraan lapis baja ini dilengkapi senapan mesin Moharram 12,7 mm, peluncur misil anti-tank Toopan dengan jarak tembak 3,5 km dan muatan eksplosif tinggi atau muatan termobarik, atau peluncur roket 77 mm.

    Mesin diesel Sayyad yang berkekuatan 610 daya kuda lebih dari cukup untuk membawanya dan muatan hingga 70 ton dengan kecepatan hingga 95 km per jam di jalan raya. Sayyad dirancang untuk operasi di wilayah gurun yang sulit dengan tanah pasir dan suhu tinggi, serta memiliki kemampuan menyeberangi rintangan air. Kendaraan tempur ini mulai beroperasi sejak 2010. Iran diperkirakan memiliki 150 unit Sayyad dan terus memproduksinya.


    EDITOR : FIRDAUS

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini