REDELONG || Indometro.id – Penjabat Sekretaris Daerah Bener Meriah Khairmansyah, S.IP, M.Sc menerima audiensi Conservation Response Unit (CRU) Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh (BKSDA) di ruang Oproom Setdakab setempat, kamis (04/01).
Audiensi ini dilakukan terkait penanganan konflik antara gajah dan manusia yang terjadi diwilayah Kabupaten Bener Meriah beberapa tahun belakang dan solusi untuk kedepannya.
Pj. Sekda dalam kesempatan tersebut menyampaikan Penanganan konflik gajah dengan manusia selama ini sudah dilakukan sangat optimal, tapi masih terdapat beberapa kelemahan yang harus dicarikan solusinya bersama.
“Semakin meluasnya jangkauan daerah yang dilalui gajah, kerusakan pemukiman dan kebun yang diakibatkan gajah, tentu hal ini menjadi perhatian khusus kita kedepan, sehingga interaksi gajah dengan masyarakat semakin diminimalisir,” ucap Khairmansyah.
Perwakilan CRU Fitria sebelumnya mengutarakan langkah dan upaya yang telah dilakukan oleh CRU selama ini dalam menangani konflik antara gajah.
“Diantaranya ialah Pemasangan (2 unit) GPS Collar pada gajah, patroli dan monitoring rutin serta mitigasi interaksi, pelatihan terkait penegakan hukum,
Operasi tim terpadu (sapu jerat listrik ilegal) hingga tambahan pembangunan pagar kejut di menderek,” ungkapnya.
Pantauan pagi itu terlihat Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sayutiman, SE, MM, Plt. Kabag Tata Pemerintahan Maulizan Ara Arisandi, S.STP, M.AP, Plt. Kabag Hukum Nazhan, SH dan Perwakilan Reje Wilayah Kecamatan Pintu Rime Gayo. (Hd/Dh)
