-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Film KIBLAT jadi Sorotan dan Ramai Kritik, Sutradara Gina S Noer Nilai Film Horor Indonesia Bikin Orang Muslim Takut Beribadah

    Mahmed_Firdaus
    Sabtu, 23 Maret 2024, Maret 23, 2024 WIB Last Updated 2024-03-25T04:10:58Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

    Indometro.id, Bengkalis - Sineas sekaligus sutradara Gina S Noer resah melihat tren film horor Indonesia yang menggunakan agama sebagai alat teror.

    Uneg-unegnya ini disampaikan usai viral film horor berjudul Kiblat yang dibintangi oleh Ria Ricis.

    Menurut Gina S Noer, agama Islam terus dieksploitasi sedemikian rupa. Contohnya adegan salat yang hampir selalu ada dalam film horor karya sineas Indonesia.

    Penulis dan sutradara Dua Garis Biru itu membandingkan film horor Indonesia dengan Exhuma, film horor Korea Selatan terlaris di Tanah Air.


    Gina S Noer menyoroti bagaimana karakter utama dalam Exhuma memiliki keyakinan yang menjadi modal untuk melawan iblis.

    Berbeda dari apa yang terjadi dalam kebanyakan film horor Indonesia, di mana seringkali orang diganggu setan saat sedang beribadah.

    Alih-alih dijadikan alat untuk melawan makhluk gaib, iman justru terlihat lemah karena menjadi simbol ketakutan.

    "Sehingga kelemahan iman bukan lagi jadi eksploitasi kritik pada keislaman yang dangkal tapi cara dangkal biar cepat seram," tulis Gina di unggahannya, Kamis (21/3/2024).

    Gina S Noer menambahkan bahwa adegan seram yang melibatkan ibadah dapat berdampak buruk pada pemirsa. Faktanya, tidak sedikit yang mengaku takut untuk salat setelah menonton film horor tertentu.

    Apalagi dengan konteks tingkat literasi masyarakat kita. Tanggung jawab filmmaker bukan cuma balikin investasi tapi juga impact ke kebudayaan,," ungkapnya.

    Takut salat atau beribadah memang tergantung orang yang menjalankan. Namun menurut Gina, tidak semua orang mendapat pemahaman dan pengajaran agama Islam yang baik,.

    "Masa kita yang bikin film yang berkesenian, nggak mindful sama hal ini," sentilnya.

    Tak bisa dipungkiri, horor memang genre favorit pemirsa Indonesia. Namun itu tidak bisa dijadikan alasan untuk terus menjadikan agama alat teror hanya sebagai daya jual.

    Ibu dua anak itu lantas mengambil contoh film terlaris tahun ini justru bukan horor, melainkan komedi yaitu Agak Laen.

    "Penonton beri demand (permintaan) karena ada yang ngasih bukan sebaliknya," tegas Gina S Noer.


     Firdaus


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini