Kali ini, api melanda dua zona aktif, yakni zona 2 dan zona 3, yang masih digunakan untuk pembuangan sampah. Diketahui mulai terjadi sekitar pukul 12.20 WIB, yang diawali dari kepulan asap kecil yang kemudian langsung cepat merembet karena hembusan angin kencang.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengungkapkan bahwa kebakaran kali ini lebih besar dibanding kebakaran sebelumnya. Meskipun belum ada perincian luasan yang terbakar, diperkirakan sekitar dua hektar lahan terdampak.
Menghadapi kebakaran ini, lima mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan, didukung oleh bantuan dari berbagai pihak seperti KIW, Sango, Angkasa Pura, dan dua water canon milik Brimob. Sejumlah truk tanki juga dikerahkan untuk membantu mempercepat pemadaman, di antaranya dari BSB City, DPU, Disperkim, dan DLH.
Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wali Kota Semarang, menyatakan bahwa kebakaran meluas, terutama pada zona yang masih aktif digunakan untuk pembuangan sampah. Meskipun ada kendala karena tidak adanya gas metana, upaya pemadaman terus dilakukan. Wali Kota juga berkoordinasi dengan Tim Water Bombing BNPB, meskipun saat itu BNPB tengah fokus dalam pemadaman di Gunung Lawu.
Sementara menunggu upaya pemadaman lebih lanjut, aktivitas pembuangan sampah dihentikan sementara. Upaya pemadaman terus diupayakan dengan bantuan dari berbagai pihak.
Di sisi lain, kebakaran di zona pasif di TPA Jatibarang telah berhasil dipadamkan. Upaya pemadaman di zona pasif sudah dilakukan sejak Kamis (5/10/2023) lalu, dengan injeksi dilakukan untuk memadamkan sisa-sisa asap.
