Boyolali - Mediasi Warga Dososari Metuk Boyolali dengan pihak Mitratel pemilik tower seluler yang berdiri di lingkungannya belum membuahkan kesepakatan. Polemik berkepanjangan ini dipicu tidak adanya keterbukaan antara pemilik lahan dan perusahaan tower terkait perpanjangan kontrak di tanah milik salah satu warga pada pertengahan tahun 2012 dan berakhir pada tahun 2023.
Awalnya, warga mendukung pendirian tower seluler tersebut karena diharapkan akan membawa kemajuan bagi masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu, warga merasa bahwa tower tersebut justru menjadi beban dan sumber keresahan bagi mereka. Mereka menyatakan bahwa pihak pemilik tower tidak konsisten dan bahkan menyepelekan lingkungan.
Ada beberapa tuntutan warga ke pihak perusahaan apabila tower masih ingin berlanjut operasionalnya salah satunya kompensasi untuk pembangunan dan pengembangan lingkungan dan etika sosial pihak perusahaan saat petugasnya berada dilokasi tower.
Salah satu perwakilan warga yang minta namanya tidak disebutkan mengungkapkan,
Dalam aksi protes mereka, warga juga telah melakukan blokade akses jalan menuju tower karena jalan tersebut dianggap sebagai jalan pribadi.
Kepala Desa Metuk, Wukir Santoso saat dihubungi terkait polemik warga Dengan. Perusahaan tower seluler sedang tidak berada ditempat.
(Hernan tidi)