-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Aspirasi Tidak Kunjung Terealisasi Warga Bongor Tutup Sepihak TPA Kebon Kongok

    Senin, 04 September 2023, September 04, 2023 WIB Last Updated 2023-09-04T01:45:03Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh


    Lombok Barat,NTB (Indometro.id)

    Warga Dusun Bongor, Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menolak truk sampah yang akan masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok. Belasan truk tersebut walhasil membuang sampah ke Tempat Penampungan Sampah (TPS) di Kota Mataram.


    Ketua Badan Permusyawaratan Desa Taman Ayu Sarhan mengatakan penolakan itu karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB tak kunjung mendengar aspirasi warga Dusun Bongor. "Aspirasi masyarakat belum ada realisasinya," tuturnya,sabtu (2/9/2023).


    Adapun, dalam sehari produksi sampah di Kota Mataram mencapai 180 ton per hari. Sampah itu berasal dari rumah tangga dan industri.


    Menurut Sarhan, lokasi baru perluasan TPA Kebon Kongok hanya berjarak 50 meter dari perkampungan. Penduduk cemas air lindi dari TPA merembes ke rumah penduduk.


    Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB, Firmansyah, enggan memberikan pernyataan perihal penolakan warga tersebut. "Mohon doanya agar dimudahkan urusan kita semua," pintanya.


    Adapun beberapa aspirasi dari 15 aspirasi yang telah disampaikan warga Desa Taman Ayu terkait program pemberdayaan masyarakat Desa Taman Ayu kepada Pemprov NTB untuk mendukung penataan dan pengembangan TPA Kebon Kongok yaitu :

    1. Pengadaan motor roda tiga untuk pengangkut sampah akan dilaksanakan pada 2023 oleh DLHK NTB.

    2. Perekrutan tenaga kerja di TPA dengan memprioritaskan warga di sekitar TPA Kebon Kongok oleh UPTD TPA Sampah Regional NTB dan DLHK NTB.
    3. Perbaikan sistem pengelolaan lindi di TPA Kebon Kongok.
    4. Pembangunan jalan lingkungan dari Dusun Bongor ke TPA yang akan dilaksanakan oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman (PERKIM) NTB pada 2024.


    Dari hasil pantauan Wartawan Indometro.id
    Sampah yang ada di TPS Sandubaya mulai menumpuk akibat beberapa hari sampah warga Kota Mataram tidak bisa dibuang ke TPA Regional yang ada di Kebon Kongok dan Desa Taman Ayu.


    Pemkot Mataram tidak bisa berbuat banyak dengan penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok yang dilakukan warga setempat. Sebab, lahan itu milik pemprov dan pemkot hanya membayar retribusi untuk membuang sampah di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB.


    "Kita bayar retribusi sekitar 1,7 miliar,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H.M. Kemal Islam.


    Dikatakan, untuk sementara ini sampah-sampah yang dihasilkan di lingkungan, restoran, dan perkantoran yang dibuang ke sejumlah TPS diangkut ke TPST Sweta. Di tempat ini pihaknya mengatur dan mengolah sampah menggunakan mesin.


    “Sampah yang dipilah kita jadikan pupuk kompos dan makanan maggot. Ini yang bisa kita maksimalkan,” terang Kemal.


    Diutarakan, semua sampah di Kota Mataram untuk sementara dibuang ke TPST Sweta agar tidak ada persoalan ditempat lain. Daya tampung TPST Sweta diperkirakan bisa sampai beberapa hari kedepan. “Kita bisa mengurangi volume sampah 15 sampai 20 ton yang  dibuang ke TPA Kebon Kongok tiap harinya,” ujar Kemal.


    Dari tahun 2021 lanjut dia, volume sampah yang dibuang ke TPA Kebon Kongok mencapai 240-260 ton per hari. Namun kini berkurang menjadi 170 ton per hari. “Kita terus melakukan pengurangan sampah yang dibuang ke TPA Kebon Kongok,” cetusnya


    Ia sudah dijanjikan jika TPA Regional Kebon Kongok akan dibuka, tapi sampai sekarang masih saja ditutup. Meski demikian sampah yang ada di Kota Mataram dikumpulkan di TPST Sweta dan dilakukan pengolahan. Ia juga sudah meminta di lingkungan agar sampah yang dibuang di TPS sudah dipilah, terutama sampah organik yang bisa dimanfaatkan.


    “Sementara sampah anorganik butuh mesin untuk pengolahannya. Kalau  mesin pengolahan sampah plastik kita tidak punya, sekarang kita baru punya mesin untuk pupuk kompos dan makanan maggot,” tuturnya.


    Sekda Kota Mataram Lalu Alwan Basri mengatakan, penutupan TPA Kebon Kongok yang dilakukan warga akan diselesaikan Pemprov.NTB, Jadi untuk sementara ini sampah yang dihasilkan di Kota Mataram dibawa ke TPST Sweta. “Dalam waktu dekat ini,persoalan TPA Kebon Kongok bisa diselesaikan,” tutupnya.(Arton)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini