Indramayu,Indometro.id
Proyek peningkatan jalan lingkungan rabat beton desa leuwigede kecamatan Widasari kabupaten indramayu tepatnya di blok jati, diduga kuat terjadi penyimpangan. Pasalnya tidak ada pengerasan alat berat untuk meratakan atau memadatkan, ketebalan jalan beton tersebut diduga tidak sesuai, ada indikasi bescose untuk dasaran pakai batu blondos. Selain itu ketebalan dari volume berkurang separoh dari tinggi normal volume 15 cm berkurang jadi 8 cm terindikasi ada permainan volume
Ketika media survey kelokasi pekerjaan rabat beton tak satupun pekerja ketika media menggali informasi terkait proyek rabat beton didesa leuwigede yang tidak dipasang papan informasinya, bahkan media sempat berargumen hampir adu fisik sama pekerja karena dari salah satu pekerja melempar batu sama media walaupun tidak mengenai
Wakil ketua LSM Masyarakat peduli hukum dan pemerintah MPHP Kabupaten Indramayu, Suparno mengatakan "metode pelaksanaan tersebut memang sudah bukan menjadi rahasia umum lagi.
Dia menilai hal itu sengaja dilakukan oleh pihak oknum pelaksana atau oknum pemerintah desa untuk meraup keuntungan yang lebih besar tanpa memperhatikan kualitas beton tersebut. "Pelaksanaan yang begitu sudah bukan menjadi rahasia umum lagi. Ini sudah jelas kesalahannya pertama papan informasi terus batu urug atau bescos terlalu tebal ini Sangat disayangkan sudah jelas keuntungannya, saya minta pada pihak yang terkait segera tindak lanjuti supaya ada efek jera tegas," kata dia. Selasa 22/08/2023
Dugaan kasus dalam pelaksanaan proyek pembangunan jalan pengecoran kerap kali dilakukan secara asal-asalan tanpa memperhatikan kualitas.
MPHP Indramayu meminta agar pihak yang bertanggung jawab bisa tegas menindak oknum nakal yang berbuat curang tersebut supaya diberi efek jera. Pungkasnya
Sementara kepala desa leuwigede Evi ketika akan dikonfirmasi saat dia ada dilapangan ia langsung ambil langkah seribu kabur, mungkin takut dikonfirmasi
(Tim)
Posting Komentar untuk "Proyek Jalan Lingkungan Rabat Beton Desa Leuwigede Diduga Tidak Sesuai Spek"