Hamparan Perkebunan Teh Kertowono Lumajang Exsotik

 



BUTUH BANTUAN HUKUM ?


Lumajang, Indometro Media, Sabtu,31/3/2023. Di samping kopi, masyarakat Indonesia sangat menyukai minuman teh. Hal ini sejalan dengan fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu penghasil teh terbesar di dunia.Dulu orang memetik teh dengan cara manual sekarang zaman sudah berubah.
Sejak tahun 2014,memetik teh sudah menggunakan mesin.Pemetikan teh lewat mesin di tuntut untuk pengoptimalisasikan produksi .Jika masih manual produk akan terhambat,di karenakan rata-rata pemetik di kertowono umurnya sudah tua dan tidak semaksimal dulu,begitu pula menurun jumlah tenaga kerjanya.
Pemakaian dengan tenaga mesin lebih cepat.Pekerja 5 orang bisa menghasilkan 500 kilo/600 kilo seluas 0,7 hektar di kerjakan selama 6/7 jam.




Pertumbuhan teh menggunakan mesin lebih lambat,dari pada petik manual karena siklus untuk petik mesin harus menumbuhkan 3 pucuk daun,namanya pucuk manjing membutuhkan 30 hari sampai 40 hari untuk menumbuhkan,sementara kalau petik manual 12 hari sudah dapat di petik lagi.Agar tiap hari dapat menghasilkan teh kita sudah membuat petak-petak untuk putaranya,agar tiap hari bisa menghasilkan pemetikan teh.
Kwalitas teh tetap di jaga,pucuk teh harus dijaga dan di perlakukan khusus, membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk dapat mencapai Wonosari-Lawang -Malang sedangkan di serah kencong membutuhkan sekitar7-8 jam .
Rencananya akan di bangun pabrik teh hijau.Bahan baku sama,hanya produksinya berbeda,kalau teh hitam ada proses pelayuan ctc, proses eksidasi enjimatis sementara kalau teh hijau berbeda.
Kalau Brend mulai tahun ini,sudah di survei oleh direksi.ungkap Rohmat Dwi Santoso,Asisten Afdeling.(D.S)

Posting Komentar untuk "Hamparan Perkebunan Teh Kertowono Lumajang Exsotik"