Media Indometro, Toba.
Wisata pantai Samora yang beralamat lokasi di Desa Parparean I, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera merupakan lokasi tempat wisata yang dibangun pada tahun Anggaran 2021 melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Toba yang menelan anggaran lebih Rp. 4 milyar, dari dana Anggaran APBD 2021 Kabupaten Toba dan turut juga melalui sumber dana DAK saru Anggaran APBN 2021.
Tempat lokasi wisata pantai Samora ini sudah lama selesai dibangun pada akhir tahun anggaran 2021 yang lewat.' Namun sayangnya sampai saat ini tempat lokasi wisata Samora yang berada didesa Parparean I kecamatan Porsea, kabupaten Toba belum bisa difungsikan oleh para pengunjung wisata lokal maupun wisata luar."
Kondisi tempat wisata Pantai Samora ini yang terdekat dengan pantai danau Toba ini yang ditumbuhi oleh tanaman Eceng gondok, sehingga kondisi tersebut mengakibatkan tidak bisa layak dipakai oleh para pengunjung wisata lokal dan wisata luar."
Sekretaris DPC LSM PAKAR TOBA Ir. Rinaldi Hutajulu mengatakan, hal ini adalah kesalahan yang terkesan dari pihak Pemkab Toba sendiri, yang dimana sejak awal pertama dibangun tempat wisata Samora ini, dijelaskan oleh Rinaldi dengan gamblangnya,ada beberapa faktor penyebabnya, antara lain :
1. Dilihat dari studi kelayakan yang tidak dilakukan secara matang, ataupun secara perencanaan oleh dinas Pariwisata yang terkesan dengan secara paksaan oleh oknum para pejabat instansi Pemkab Toba."
2. Pembangunan tempat wisata Samora ini cenderung tidak mengutamakan persiapan lahan pembangunan untuk fasilitas fisik tempat wisata pantai Samora.
3. Seharusnya lahan yang akan direncanakan dibangun terlebih dahulu dilakukan adalah studi kelayakan dilokasi tempat wisata pantai Samora, agar supaya terkesan tempat wisata pantai Samora itu layak dipakai nantinya menjadi tempat wisata yang paling indah dan tertata rapi serta kebersihannya, Pungkasnya.
Akan tetapi realitanya dengan dilihat oleh pandangan mata bahwa tempat lokasi wisata pantai Samora ini yang terletak didesa Parparean 1, kecamatan Porsea, kabupaten Toba, terkesan asal dibangun saja tanpa ada Planning uji kelayakan yang betul - betul bisa dijadikan tempat wisata." Saya bertanya apakah pihak instansi dinas terkait pemkab Toba ini merasa tidak tau atau dipakai bobroknya dalam melakukan pembangunan pekerjaan fisik tersebut, ini lebih mengutamakan pembangunan terlebih dahulu dari pada melihat kondisi yang tidak layak untuk dikunjungi oleh para wisata luar dan wisata lokal." karena tempat lokasi wisata pantai Samora ini masih merupakan tempat daerah rawa - rawa yang berlokasi lumpur dan dipenuhi oleh tanaman Eceng gondok.”
Rinaldi menambahkan ucapannya, kalau bagi saya pribadi ini adalah produk pembangunan yang asal jadi bangunan fisiknya tanpa dilakukan uji kelayakan terlebih dahulu oleh seorang oknum pejabat Pemkab Toba yang berwenang." Karena membuat perencanaan pembagunan tempat wisata pantai Samora ini seharusnya yang betul betul profesional bekerja, ini apakah pemkab toba pura-pura dungu dan goblok kita tidak tau membuat suatu progaram kerjanya." Saya menyakini diri bahwa pemkab Toba hanya membuat program hanya menghambur-hamburkan dana anggaran uang negara saja dengan tujuan asal dibangun tempat wisata pantai Samora yang asal jadi, Ujar Rinaldi Hutajulu.
Wisata pantai Samora ini aturannya menjadi tempat wisata yang bisa layak digunakan oleh para pengunjung wisata lokal maupun wisata luar." Karena dari logika pikiran manusia yang punya akal yang sehat dan waras, siapapun dikalangan masyarakat yang berkunjung datang kelokasi tempat wisata pantai Samora ini seharusnya tempatnya bersih, indah dan tertata rapi seluruh lokasi tempat wisata pantai Samora ini." Dan pada akhirnya tempat lokasi wisata pantai Samora ini yang telah selesai dibangun oleh pemerintah kabupaten Toba tenyata adalah tempat pantai yang berlokasi Rawa-rawa yang dipenuhi tanaman Eceng gondok yang berlumpur."
