Bekasi, indometro.id-K etua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Barat, Brigjen TNI (Purn) H. Ahmad Saefudin, SE.,MM.,AIFO melalui akun Instagram KONI Jabar lewat postingan video nya, memberikan penjelasan terkait permasalahan Pekan olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat ke-14 yang terselenggara di Garut.
Dengan maraknya isu para atlet mutasi, yang menjadi kontroversi di ajang olahraga paling bergengsi di Provinsi Jawa Barat yang diagendakan per 4 tahunan tersebut. Dapat diketahui yang menjadi prioritas dalam Pekan Olahraga Provinsi Jawa Barat adalah 'STATUS ATLET' yang memang keberadaanya dari kabupaten atau kota yang di tempat tinggalinya lebih-lebih di lahirkan di kabupaten atau kota tersebut.
Ketua KONI Jabar dalam unggahan videonya menyampaikan " mulai keputusan yang sudah disepakati dan dikeluarkan melalui DRM, 134 cabang olahraga dan 13050 atlet yang distatuskan mengikuti kontingen kabupaten dan kota se-Provinsi Jawa Barat. "
"Adapun Atlet yang diproses oleh kabupaten dan kota statusnya harus kelahiran kabupaten/kota setempat untuk meminalisir menyangkut mutasi Atlet diperhelatan Pekan Olahraga Provinsi Jawa Barat (Porprov Jabar Porprop XIV) yang sedang berlangsung di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat."
Masih katanya, ' untuk para ketua KONI, Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat dan pengurus daerah, menuturkan, namun saya juga tidak terlalu yakin kepada semua pihak karena terkait dengan keputusan yang sudah disepakati dan saya keluarkan melalui DRM pada saat itu, yaitu terkait keputusan 134 yaitu berkaitan dengan 13050 Atlet yang distatuskan mengikuti kontingen Kabupaten/Kota se Jawa Barat," ucapnya.
"Melihat dari latar belakang dengan inisiasi- inisiasi sehingga keluarlah keputusan 134 ini.'
"Yang menjadi prioritas bagi KONI Jawa Barat tidak terlepas dari pemahaman saya terhadap perjalanan, apa yang dimiliki oleh KONI Jabar, tentang prestasi pada saat ini, terhadap prestasi yang mungkin akan dan harus di capai kedepan."
"Khusus Porprov pada saat ini, saya mereferensi hasil evaluasi Porprov yang digelar Kabupaten Bekasi dan tahun 2018 yang dilakukan di Kabupaten Bogor.
"Dua khasanah pelaksanaan Porprov pada saat itu Pekan Olah raga Daerah, memang menyisakan hal-hal yang perlu di perbaiki oleh semua pihak, khusus bagi saya ingin memperbaiki tentang status Atlet yang benar-benar diproses oleh Kabupaten atau Kota yang bersangkutan dan Atlet yang terlahir dari Kabupaten atau Kota yang bersangkutan (asal daerah Atlet), sehingga harus di buat aturan - aturan yang berkaitan mutasi dan kebasahan," papar H. Saefudin dikutip dari Instragram KONI Jabar,
Dikatakan H. Ahmad Saefudin, "ada sekitar 72 Atlet di Porprov Jabar XIV 2022, yang menjadi pembenahan dan akan di selesaikan oleh KONI Jabar dengan para kontingen KONI Se-Jawa Barat termasuk Kontingen Kabupaten Bekasi."
Adanya protes dari Perserosi Jawa Tengah mengirimi surat protes Kepada KONI Jawa Barat perihal adanya atlet Perserosi Jawa Tengah masuk dalam kontingen atlet Kabupaten Bekasi di
Porprov Jawa Barat ke-14.
Bukan itu saja, Perserosi Jawa Tengah, tak hanya memprotes atlet sepatu roda Jateng yang ikut dalam Porprov Jabar 2022, tapi ada juga atlet skateboard luar Jabar yang bertanding di Porprov Jabar 2022. Dikutip dari Liputan6. com Rabu (16-11-2022).
Sebelumnya Ketua umum LSM KOMPI menyoroti dan mengkritisi KONI Kabupaten Bekasi, dan mendorong KONI Kabupaten Bekasi untuk membuka ke Publik terkait teknis mutasi Atlet yang berlaku secara aturan, karena salah satu yang menjadi sorotan dan temuan adalah kontingen dari Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, tanggapan terkait kisruh mutasi Atlet yan terjadi pada kontingen Kabupaten Bekasi di tanggapi oleh Ketua umum Aliansi Ormas Bekasi (AOB), H.Zaenal Abidin.
Menurut nya, "percuma banyak dapat medali atau jadi juara umum, kalau Atletnya cabutan, dan bukan Atlet dari kontingen KONI Kabupaten Bekasi apalagi dari asal Bekasi, ucapnya, Jumat, (18/11/2022)
"Kenapa sih KONI Kabupaten Bekasi tidak mau mencari dan memperbanyak membina putra - putri Kabupaten Bekasi, Saya rasa banyak yang berprestasi, cetusnya.
Lanjutannya, KONI Kabupaten Bekasi kan di biayai dari APBD yang sangat besar sekitar 98 milyar, sebaiknya KONI Kabupaten Bekasi bisa cari dan gali putra-putri Bekasi biar bisa menjadi Atlit nasional dan internasional.
Anggaran APBD kan besar yang dihibahkan untuk KONI Kabupaten Bekasi,
"Saya sebagai masyarakat Bekasi jadi malu dengan adanya kisruh mutasi Atlet KONI Kabupaten Bekasi di Porprov Jabar 2022, dan saya tidak merasa bangga kalau prestasi KONI Kabupaten Bekasi di Porprov Jabar 2032, kalau kisruh seperti ini. Dan saya berharap KONI Kabupaten Bekasi berani terbuka, dan memberikan klarifikasinya kepada publik , khususnya kepada masyarakat Kabupaten Bekasi agar terang benderang, tutupnya .



Posting Komentar untuk "Prioritas Di Porprov Ke-14 Jawa Barat "Status Atlet" Berasal juga Beralamat, Kelahiran Dari Kabupaten dan Kota Atletnya"