![]() |
Medan, Indometro (18/10/22) Pembangunan Drainese Dijalan Panglima denai simpang Tiga Datuk Kabu Tembung |
Medan, Indometro.id- Walikota Medan Bobby Nasution penetrasi sekaligus segera implementasi salah satu dari program prioritasnya yaitu Mengatasi dan penanggulangan Banjir didaerah Kota Medan, dalam mengemban jabatan sebagai walikota salah satu program prioritasnya yaitu Dinas Pekerjaan Umum harus imolementasikan penanganan banjir, serta pembangunan infrastruktur Drainese dalam mengatasi penanggulangan Banjir dikota medan.
Pembangunan lima tahun sekali ( Repelita ) Kota Medan disinyalir tidak pernah berjalan mulus dan tidak pernah selesai baik dan sudah bisa diprediksi pastinya usia pembangunan drainese tersebut hanya bertahan beberapa tahun saja, bisa jadi hitungan bulan, karena diduga adanya indikasi pengurangan dari segi bahan material pasca pembangunan demi mendapatkan keuntungan semata praduga masyarakat warga sekitar dengan adanya Project pembangunan tersebut sudah pasti bisa buat gendut rekening para pejabat koruptor istilah aji mumpung sudah pasti anggarannya yang baku dapat distel stel bgitulah bahasa awamnya orang Medan" yang dapat terjadi dan menjadi buah bibir masyarakat kota medan saat ini.,
Perihal tersebut bermula ketika didua titik pembangunan yang sedang berlangsung saat ini berada di daerah Kecamatan Medan Denai simpng datuk kabu juga bersama'an masih berlangsung hingga saat ini yaitu titik pembangunan Drainese yang disimpang Mandala by pass juga jelas terlihat tidak adanya transparansi dalam pekerja'an hingga mengabaikan SOP dari sejak awal pembangunan pengerjaan Drainese tersebut hingga berlangsung sampai dengan sekarang. Dinas PU kota Medan seharusnya memonitoring serta awasi PT pelaksana project hingga selesai dengan kurun waktu yang sudah diamandemenkan walikota Medan semua harus rampung sebelum November estimasi Akhir november 2022 semua project pembangunan apaoun itu harus selesai.
Sekarang ini yang menjadi buah bibir akibat pelaksa project yang dipercaya Oleh Dinas PU diduga dan dianggap masyarakatbtidak mekaksanakan SOP dan Progress kama kerja, alasanya bila di konfirm oleh awak media selalu mengatakan karena kondisi dan faktor Cuaca alam memperlambat dan menambah waktu yang sudah disepakati dimana pihak ke II sebagai pelaksana Pembangunan Project pembangunan yang sudah kontrak MOU antara kedua belah pihak, utamanya pihak II sebagai pelaksana Project wajib rampungkan Pembangunan tersebut secara profesional dan baik serta menjaga kuakitas dan kuantitas mutu serta daya tahan kekuatan bangunan serta wajib memadai sesuaikan dengan nilai anggaran project untuk suatu pekerja'an pembangunan yang tersebut, sudah jelas salah satu yang wajib dipenuhi oleh pihak KeII sebagai pelaksana jangka waktu pengerja'an yang sudah ditentukan harus jelas dan konkrit karena faktor cuaca dan kondisi masih aman dan normal dioastikan tidak menjadi halangan krena dari suatu Faktor alam yang memadai sehingga dapat secara maksimala pengerja'an dengan baik.
Sebagai Pelaksana Project umumnya pasca pembangunan Drainese dibeberapa titik didaerah kota medan banyak pula pihak Pelaksana Project pengerja'an dari Dinas pU kota Medan dianggap tidak rapi dan terkesan asal jadi, karena tidak prioritaskan secara maksimal secara profesional serta asal jadi, parahnya lagi kurang peka dan kurang memperhatikan masyarakat yang ada di sekitar lokasi, terutama pasca pengerja'an biasanya selalu masyarakat menjad korban atas pihak pelaksana dalam mengerjakan pembanguna yang dimaksud selalu yang sangat banyak mendapatkan terkena imbas dan parahnya lagi saat berlangsungnya pembagunan tersebut tidak ada melibatkan warga sekitar sebagai pekerja atau personil yang direkrut oleh Pihak Pelaksana.
Dari pantauan Oleh awak media ini meninjau dan dikutip juga dari warga sebagai narasumber untuk dituangkan sebagai aspirasi masyarakat yang kecewa dan tidak memihak dalam peruntungan adanya project tersbut dikerjakan, begitulah sekitaran lokasi yang dinilai pembangunan tidak transparansi dan asal jadi serta tak peka terhadap warga sekitar dalam kondisi yang begitu anburadul akibat tanah dati galian tersebut diletakan begitu saja hingga membuat kesulitan hingga meyebakan kemacetan total sehari harinya.
Apalagi pembangunan di kecamatan Medan Denai tersebut diduga dan dkmgadiamati dan membenarkan keluhan masyarakat sekitar Project Drainese dianggap tidak transparansi karena tidak adanya Plank Anggaran dan RAB Tahun 2022 di Kota Medan disekitar lokasi pembangunan tersebut.
Dalam Konteks sperti inilah yang dapat menurunkan citra dan opini publik yang negatif, hingga kepercaya'an masyarakat yang sudah dibangun sangat baik Oleh kinerja Bapak Walikota Medan Bobby Afif Nasution dapat menjadi turun, dalam mengatasi atau mencegah hal hal yang tidak diinginkan dari sirna nya kepercaya'an publik atas kindrja Pemerintah dalam mengemban tugas dan wewenang yang dapag mdruhikan negara dan bangsa ini, diharapkan walikota harus bentuk tim investigasi agar daoat terwujudnya program VISI DAN MISI didalam pembangunan dan mensejahtrahkan masyarakat kota medan dan menghindari opini serta asumsi praduga praduga negatif atas kinerja Pejabat Pemprovsu dan Dinas Pekerjaan Kota Medan terutama bagi Pejabat yanv dipercayakan mendaoat kuasa menggunakan Anggaran Apbd tahun 2022 yang saat ini sedanv berlangsung.
Dalam mengelola anggaran, sebut Bobby Nasution, ada kemungkinan potensi bagi pejabat bersangkutan untuk mengambil keuntungan yang pribadi yang tidak seharusnya. Hal ini, tekannya, harus benar-benar dihindari.
"Jangan pernah tergoda untuk melakukan tindak korupsi
Pembangunan Drainese model dicorr mix atau U-Ditch sudah pasti memakan biaya anggaran yang tidak sedikit, tetapi bgitupun kenapa progres pengerjaan tidak sesuai dari progres lama pekerja'an.
Anggaran pembangunan insfratruktur yang di bangun dibeberapa titik dikota medan dapat kita predksi memerlukan anhgaram ddngan skala besar, namun begitupun kita ketahui masih saja pihak terkait dan oknum dari berbagai pihak diduga melakukan kecurangan, disini sangat penting peran nya Bapak walikota memberikan atensi keras bila perlu tinjau langsung lokasi yang di bangun Drainese dibeberapa titik kecamatan medan kepada Pemko PU kota seperti Pejabat yang punya wewnang menggunakan anggaran tersebut, pihak pelaksana PT. TRIMURTI yang dipercayai atau ditunjuk oleh Dinas PU, saat dikonfirmasi oleh awak media ini melalui telepon panggilan Whats up enggan angkat telepon apalagi beri jawaban, pada hadilnya yang kita dapat dari aspirasi warga sekitar mengatakan dan menduga bahwa oknum ASN Dinas P U kota medan tersebut sudah ada MOU dibawah meja "pungkas Irfan salah satu warga sekitar yang geram karena selalu terlambat pergi kerja dipagi hari melintasi jalan sperti hari hari biasa.
Dimohon kepada Bapak Walikota Medan Bila perlu Bapak gubernur Serius dan tanggapi hal ini, bila perlu investigasi dan bentuk team pencari fakta Pasca Pembangunan Drainese demi kepentingan bersam masyrakat kota medan dan dinikmati sampai generasi berikutnya, bila memeng adanya kecurangan dan adanya unsur Korupsi oleh para pejabat ASN Dinas PU Kota Medan pengguna Anggaran (KPA) berinisial GS yang diduga sudah kong kalikong pecat saja secara tidak hormat bila perlu penjarakan saja pejabat pejabat yang kedapatan Korup "pungkas Irfan lagi dengan nada yang sedikit tinggi,.
Terpisah bila diamati dan dalam pantauan awak media dilapangan, 2 titik dikecamtan Medan Denai darj awal project Pembangunan drinese dimulai samoe dengan sekarang tidak ada tampak Plank RAB 2022 di tamoilkan disekitar pembangunan tersebut, hingga masyarakat sekitar pun semakin geram apalagi tidak seorang pun warga sekitar yang bekerja atas adanya prmbangunan Milyaran bahkan pun hingga mencapai trilyunan, padahal masih banyak warga sekitar yang menganggur tidak bekerja apalagi pasca COVID-19 dimana para buruh dan pekerja banyak yang dirumahkan oleh beberapa perusahaan dikota medan., harusnya dengan adanya pembangunan tersebut membawa imbas kebaikan pada masyarakat sekitar meinimal menjadi buruh atau oun tukang (Kuli bangunan) hingga dapat memberdayakan serta dapat dirasakan langsung manfaat dari aadnya alokasi dana Anggaran pemerintah dari rakyat untuk rakyat.
Mirisnya lagi, citra positif yang sudah bgitu baik dibangun step by step oleh Walikota medan yang bertalenta dan bermartabat sekarang ini bisa menjadi sia sia akibat Ulah oknum ASN atau pun pejabat penyalah guna wewenang, lebih baik copot saja oknum pejabat pemerintah seperti itu, dikuar sana masih banyak orang yang lebih baik lagi karena mementingkan masa depan serta kehiduoan generasi yang layak dan sejahtrra, sebab bila secara tehknis saja SOP tidak diindahkan dalam segala aspek bagaimana masyarakat dapat berpikir positif tentang oknum pemerintah yang mendapat wewenang dan jabatan tapi dimanfaatkan untuk kepentingan sepihak dan segelintir orang, pastinya negera ini terutama provinsi sumatera utara pasti akan ketinggalan jauh dari provinsi yang baru mekar, masyatakat sekitar menduga sudah ada kong kalikong antara pejabat kuasa pengguna anggaran dan pelaksana Project Drinese yang ditaksir tidak sedikit memakan biaya dan anggaran, dijalan Panglima Denai dekat simpang datik kabu hanya di monitoring oleh para preman dari PT. TRIMURTI tersebut.
Terpisah ketika dikonfirmasi oleh awak media lainnya saat dilapangan pada pagi hari, ini mengenai progres project kapan rampungnya dan Plank RAB 2022 yang tidak tampak ia nya menhardik " pengawas dari PU belom datang, saya yang mengawas.. Gumamnya pak Regar dengan nada arogansi karena telah berucap" saya ini kroco kroco nya bang, tapi bisa matikan Orang kalu ada yang merusuhi project Drainese disini "ketus Pengawas bernama Regar tersebut, seraya berkata lagi," Saya hanya orang suruhan bang' hanya mengawasi dan mandori 'jawanya lagi", dari PT. TRIMURTI yang diketahui beralamat dijaln patumbak kampung pasar 3, saat kembali ditanya tentang Plank RAB yang tidak terlihat, dan rambu rambu tidak digunakan sebagaimana mestinya buat himbauan para prngguna jalan agar berhati hati ia kembali menjawab" 'ada bang, tapi gak guna dipasang hanya makin menambah kemacetan dan kalau abang mau liat plank Project RAB nya liat saja didepan Indomaret disitu ada bang, " ketus si Regar kembali, saat awak media ini melihat lokasi yang ditunjuk si Regar tersebut padahal Plank tersebut tidak ada. Selasa, - (18/10/2022), Pukul 11.05 Wib.
(RED/J. O)
Posting Komentar untuk "Pelaksana Projek Drinese Di Dua Titik Kecamatan Medan Denai Dinilai Tidak Transparansi Juga Asal Jadi, Diduga Ada Unsur Kong Kalikong Akibatnya Prioritas Program Walikota Medan Dianggap Sebagai Ajang Bisnis Oleh Warga Medan"