Anak Kecil Korban Perbuatan Kebiadaban Dan Kekejian di Indonesia

Keterangan foto : Adinda Syafira 

Tebing Tinggi,(Indo Metro).-Pada tahun 2015 stasiun Televisi Al Jazeera pernah memberitakan tentang kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran ham yang dialami Eddy Hartono dan anak-anak kandungnya.Penderitaan dibarengi kepedihan yang dialami Eddy Hartono dan anak-anak kandungnya adalah bukti bahwa Indonesia sedang dicabik-cabik citranya.

Pengorbanan luar biasa Karina Amanda seorang anak kecil generasi Islam anak kandung Eddy Hartono untuk bangsa dan negaranya dibalas para manusia sangat keji serta sangat biadab dengan perbuatan semena-mena serta kesewenang-wenangan.Upaya besar Evi Derita (kakak kandung Eddy Hartono) demi bangsa dan negara di Jakarta dibalas para manusia sangat keji dan sangat biadab dengan semena-mena serta kesewenang-wenangan.Pada dasarnya yang dicabik-cabik ini adalah citra Indonesia.Perbuatan-perbuatan sangat keji dan sangat biadab terhadap Eddy Hartono dan anak-anak kandungnya atau pun terhadap Evi Derita (kakak kandung Eddy Hartono)  merupakan "batu loncatan" untuk merusak-rusak citra Indonesia.Kondisi dan situasi sangat buruk ini terus dibiarkan dan tak dituntaskan sesuai kehendak hukum konstitusi,malah semakin dimanfaatkan para oknum sangat bejat untuk terus mencabik-cabik citra Indonesia.

"Saya (Eddy Hartono) hanya mengambil satu kesimpulan bahwa Indonesia sedang dicabik-cabik serta dirusak-rusak citranya.Saya (Eddy Hartono) tak akan pernah merasa bangga dan tak akan pernah merasa hebat dengan berbuat sangat keji atau pasang siasat sangat jahat dan keji atau "seperti premanisme" pada orang-orang yang sudah berbakti pada bangsa dan negara.Pada tahun 1992 saat sebagai mahasiswa di Perbanas Medan,saya pernah bergabung sebagai aktivis Perintis Reformasi di Medan,kesetiaan pada komitmen terhadap bangsa dan negara yang dijaga serta dipelihara.Saya bersyukur memiliki anak-anak kandung yang sangat tabah dalam penderitaan serta kepedihan menghadapi fakta atau kenyataan sangat buruk di Indonesia"ujar Eddy Hartono.

Kita melihat serta menatap Indonesia ini berpikir berharap tentang sejatinya suatu negara.Dengan seabreg program pembangunan nasional,Indonesia ini digerakkan dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia-sumber daya manusia,mengejar ketertinggalan di berbagai sektor dan aspek.Namun seiring waktu,fakta dan kenyataan-kenyataan  sangat buruk muncul memburu dan arah kebodohan.Inilah realita yang diangkuh-angkuhkan oleh golongan manusia dalam upanya melakukan pembantaian psikis khususnya terhadap Adinda Syafira (usia 8 tahun) anak kandung terbungsu  Eddy Hartono (jurnalis) warga Jalan Jend.Sudirman Gang Pancasila (Gang Mesjid) Lingkungan III Kelurahan Tanjung Marulak Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi-Sumatera Utara.

Pada akhir bulan Juli 2022 hingga bulan Agustus,September 2022 Adinda Syafira mengalami sakit.Kemudian pada tanggal 19,20,21 Oktober 2022 Adinda Syafira dalam keadaan sakit.

          

Eddy Hartono mengatakan,ada kebiadaban dan kekejiaan sangat parah bergulir terhadap anak kecil  di Indonesia .Inilah contoh fenomena sangat menjijikan di Indonesia saat ini.Di kawasan Eddy Hartono berdomisili yakni di dekat rumah diterapkan berbagai pola upaya mengusik dan menganggu ketenangan Adinda Syafira khususnya disaat ia akan dan sedang tidur pada malam hari.Inilah suatu contoh manusia-manusia sangat bejat dan sangat angkuh.Dampak kebobrokan sangat parah penegakkan hukum dan perlindungan ham di Indonesia telah menjadi peluang dan kesempatan manusia-manusia sangat angkuh berbuat sangat biadab terhadap anak kecil.

Jika diantara anak-anak kandung saya ada yang wafat atau kritis,jika anak-anak kandung saya wafat atau kritis semua maka jangan halangi saya untuk membawa kejadian tersebut ke MPR RI/DPR RI.Jika saya (Eddy Hartono wafat atau kritis dampak kesewenang-wenangan dan semena-semena yang terjadi,saya sudah mengamanahkan agar kejadian dibawa ke MPR RI/DPR RI,tandas Eddy Hartono.(Dy Hart).-

Lokasi:

Berbagi :