-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Sempat Ajak Siswa Tak Pilih Ketua OSIS Non-muslim, Guru SMAN 58 Jakarta Ini Sudah Dimutasi

    redaksi
    Kamis, 11 Agustus 2022, Agustus 11, 2022 WIB Last Updated 2022-08-11T06:42:33Z

    Ads:

     



    INDOMETRO.ID- SMAN 58 Ciracas, Jakarta Timur sempat membuat geger masyarakat sekitar bulan April 2020 lalu. Penyebabnya, ada seorang guru berinisial TS mengajak siswanya untuk tidak memilih calon non-muslim pada pemilihan Ketua OSIS.

    Kasus ini sempat disinggung kembali oleh Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat memanggil Dinas Pendidikan (Disdik) DKI untuk membahas soal diskriminasi di sekolah.

    Kepala Disdik DKI, Nahdiana menjelaskan saat ini pihaknya sudah menjatuhkan sanksi kepada TS dengan melakukan mutasi.

    "Ketika ada larangan tidak boleh memilih ketua Osis (beragama non-muslim), gurunya sudah diberikan sanksi, ada mutasi," ujar Nahdiana kepada wartawan, Kamis (11/8/2022).

    Nahdiana mengatakan awalnya Disdik DKI Jakarta hanya memberikan sanksi disiplin. Namun, setelah mendapatkan masukan ia memutuskan untuk menambah sanksinya jadi mutasi.

    "Karena ada masukan untuk tidak cukup dengan hukuman disiplin," tuturnya.

    Terkait pemilihan Ketua OSIS saat itu, instruksi TS disebutnya tak memberikan pengaruh banyak. Akhirnya, pemilihan berlangsung lancar dan calon terpilih adalah siswa non-muslim.

    "Namun, faktanya, Ketua OSIS terpilih dari anak yang non-muslim," ucapnya.

    Sebelumnya, beredar di media sosial tangkapan layar mengenai seorang guru di SMAN 58 Jakarta Timur melakukan tindakan rasis. Ia melarang siswanya memilih calon non muslim saat pemilihan Ketua OSIS.

    Dari tangkapan layar yang diterima, guru tersebut berinisial TS. Ia menyampaikan instruksi rasis itu dalam sebuah grup WhatsApp bernama Rohis 58.

    Kepada anggota grup itu, TS meminta para siswa tidak memilih pasangan nomor urut 1 dan 2 karena agamanya.

    "Assalamualaikum hati-hati memilih paslon 1 dan 2 calon non islam," kata TS dalam percakapan grup itu yang dikutip Suara.com, Selasa (27/10/2020).

    TS bahkan sampai dilaporkan oleh orang tua siswa ke polisi setelah tangkapan layar percakapan di grup itu beredar. Belakangan, TS akhirnya membuat permintaan maaf lewat video.

    Sumber : Suara

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini