-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Dinas Sosial P3AKB Gelar Sosialisasi Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Pada Perempuan Dan Anak

    Rabu, 01 Juni 2022, Juni 01, 2022 WIB Last Updated 2022-06-01T02:40:40Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Bondowoso - Indometro.id.
    Dinas Sosial P3AKB Kab.Bondowoso adakan Sosialisasi Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Pada Perempuan Dan Anak, diaula gedung Dinas Sosial lantai 1 Jl. Brigjen Katamso No.52, Asrama, Kotakulon, Kec. Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur 68213, selasa 31 Mei 2022.

    acara sosialisasi ini dibuka oleh Kepala Dinas Sosial P3AKB Ibu Anisatul Hamidah M.Si.
    hadir dalam acara tersebut beberapa narasumber, diantaranya dari RSUD Koesnadi Ibu Enyke Rosyita S,Psi. M.Psi. Psikolog, Ust.Dr Rifai S.Ag. M.Pdi. Dinas PPKB, LPP NU Bondowoso, Ormas, Pendaming PKH dan TKSK.

    Kepala Dinas Sosial P3AKB Ibu Anisatul Hamidah M.Si. dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk koordinasi dalam rangka Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Pada Perempuan Dan Anak, 

    "hari kita lakukan sosialilsasi yang sekaligus silaurrahim agar kita semua menemukan solusi bersama dalam mengatasi segala persoalan terutama yang berkaitan dengan Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Pada Perempuan Dan Anak, dan untuk diketahui bahwa Dinas Sosial sejak Januari 2022 dua OPD bergabung yaitu Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Keluaga Berencana (PPKB) sehingga nomenklaturnya atau tata nama menjadi Dinas Sosial P3AKB berdasarkan perda terbaru Tentang Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK)" paparnya

    "jadi mengampu dari tugas-tugas 4 Kementerian yaitu Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan anak, Kementerian Dalam Negeri dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)" lanjutnya

    "oleh karena itu lanjut Ibu Anis "pada intinya sosialisasi ini adalah bagaimana dengan penanganan seksual dan Kekerasan Berbasis Gender yang selanjutnya disingkat KBG,
    KGB adalah pelanggaran hak asasi manusia yang disebabkan oleh peran pelabelan berdasarkan jenis kelamin, yang mengingkari martabat manusia dan hak atas diri sendiri yang berdampak pada fisik, psikis, dan seksual yang membawa penderitaan bagi perempuan dan anak termasuk di dalamnya segala bentuk tindakan, paksaan, kesewenang-wenangan serta merampas kemerdekaan,
    yang dilakukan di ranah publik maupun kehidupan pribadi, dan marginaliasasai perempuan" katanya

    "karena itu merupakan amanat UUD 45 yaitu melindungi dan melayani, dengan memberi rasa aman, melindungi dan nyaman dalam pelayanan, tentunya dengan visi dan perspektif yang sama "closing statementnya.

    Ust.Dr Rifai S.Ag. M.Pdi. selaku narasumber membenarkan apa yang disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial dan ia menambahkan "bahwa pengarus utamaan gender berangkat dari Peresiden ke 4 (Gus Dur) beliau intsruksikan tentang pengarus utamaan gender, yang dalam hal ini 
    legeslatif yg merumuskan dan eksekutif yang implementasikan" tuturnya singkat tapi bermakna.
    sedangkan dr Enyke Rosyita S,Psi. M.Psi. Psikolog dari RSUD Koesnadi Bondowoso yang sangat piawai dalam bidangnya dan sangat bisa menarik simpati para audiens, dan asli kelahiran Jember ini juga memaparkan secara rinci tentang Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Pada Perempuan Dan Anak, lebih-lebih pada penanganan kekerasan seksual yang Berbasis Gender.

    dalam pemaparannya menyebutkan bahwa "diantara peran Pemerintah dalam penanganan kekerasan seksual terhadap anak meliputi pendampingan, memulihakan trauma, sebagai motivator bagi korban, memberikan pelayanan konseling, serta memberikan bantuan untuk keadilan hukum" jelas Ibu Enyke

    "ada bebrapa cara untuk dilakukan sebagai upaya Mencegah Tindakan Kekerasan dan Pelecehan Seksual Terhadap Perempuan : 
    1.Menghubungi Pihak Berwajib..
    2. Berani Bersikap Tegas..
    3.Dapatkan Dukungan dari Keluarga dan Teman Terdekat.
    4.Hindari Bepergian dengan Orang yang Baru Dikenal.
    5 Membekali Diri dengan Pendidikan Seksual" paparnya rinci.

    (Ahyar Rosyid)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini