Kota Tangerang,(09/03/22) INDOMETRO.ID
Antrian armada pengangkut sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing Kecamatan Neglasari, kota Tangerang
sering kali terjadi, hal ini disebabkan meningkatnya volume sampah di TPA Rawa Kucing, karena tidak adanya lagi ketersedian lahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing.
Senin (07/03/22 ) tepat pukul 11:00 telah terjadi antrian mobil pengangkut sampah di pintu masuk TPA Rawa kucing
Mungkin di perkirakan dalam kurun waktu 2 sampai 3 tahun kedepan TPA Rawa Kucing tidak lagi mampu menampung Volume Sampah yang bisa mencapai 1.300 ton/hari, jika di kalkulasi dalam sebulan bisa mencapai 3.900 ton.
dan Jika di kalkulasi dalam kurun waktu lama setahun, kira² berapa nilai tonasea, mungkin anda bisa menghitungnya.
Antrian armada pengangkut sampah pun biasanya bisa memakan waktu 2-3 jam,
"antri sampai kapan begini terus, Kata salah seorang sopir yg tidak mau disebutkan namanya.
Hilal Bhoby Ketua Rukun Warga (RW) 004 Kel. Kedaung Wetan sekaligus sekretaris Bahana Pemuda Pecinta Lingkungan (BP2L) menyampaikan Pandangannya Terkait Volume sampah di TPA Rawa Kucing,
” Warga RW. 004 adalah penyumbang sekaligus Pelaku dalam mengurangi volume Sampah, keseharian ada sekitar 45 % warga yang mencari nafkah di TPA Rawa Kucing dengan memulung sampah plastik, dan dalam sehari dari 45% mereka bisa dapat menghasilkan 200-300 kg sampah plastik bahkan lebih,
hal tersebut merupakan suatu cara dalam mengurangi volume Sampah di TPA Rawa Kucing, selain dapat mengurangi volume sampah merekapun dapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. " imbuhnya.
" lanjutnya, Akan tetapi dengan keberadaan TPA Rawa Kucing di Wilayah Kelurahan Kedaung Wetan, Warga 004 adalah yang terdampak dari pengelolaan sampah tersebut, namun Warga RW. 004 tidak ada reaksi negatif apapun, Hal ini seharusnya mendapat apresiasi dan perhatian dari Pihak Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Kota Tangerang melalui UPT. TPA Rawa Kucing. "Ujar, Sekretaris Bahana Pemuda Pecinta Lingkungan ( BP2L ).
Sekretaris Bahana Pemuda Pecinta Lingkungan (BP2L) Menambahkan, "Akibat tidak becusnya UPT. TPA Rawa Kucing, akhirnya penataan TPA Rawa Kucing menjadi kurang maksimal sehingga salah satunya terjadi Antrian Armada Pengangkut Sampah dan adanya salah satu armada pengangkut sampah dari luar kota Tangerang yang jelas-jelas tidak sesuai dengan SOP di TPA Rawa Kucing serta beberapa kendaraan-kendaraan alat berat yang rusak tidak dapat diperbaiki sehingga Sampah yang di angkut oleh armada yang masuk di TPA Rawa Kucing sering terjadi antrian panjang. "tegasnya.
Hilal Ketua RW.004 juga sekretaris BP2L berharap agar Pemerintah Kota Tangerang memberikan solusi signifikan terkait permasalahan² sampah di TPA Rawa Kucing dan dapat memberikan perhatian bagi para pemulung.
Jika Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Kota Tangerang atau UPT. TPA Rawa Kucing tidak mengambil beberapa langkah, maka akan menambah parah keadaan yg ada di TPA Rawa kucing dan akan berdampak negatif kepada masyarakat dan lingkungan yang terdampak pengelolaan sampah, saya khawatir akan adanya reaksi dari masyarakat sekitar TPA Rawa Kucing,
Informasi yang saya dapat akan adanya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah(PLTS) di lokasi TPA Rawa kucing dan infonya Sdh terjadi teken kontrak antara PT.Tangerang Nusantara Global selaku owner dengan PT.Oligo infrastruktur sebagai pemenang tender, saya berharap proyek PLTS tersebut segera dapat direalisasi agar menjadi solusi persoalan yang ada di TPA Rawa Kucing,
Sekali lagi saya sangat berharap kepada Pemerintah Kota Tangerang, untuk dapat memberikan solusi tentang persoalan TPA Rawa Kucing. (Hr)
sumber : Hilal Bhoby Ketua RW. 004 Kel. Kedaung Wetan juga Sekretaris BP2L
Posting Komentar untuk "Lagi-Lagi Antrian Armada. Ada Apa di TPA Rawa Kucing"