-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Buka Bimbingan Teknis Hilirisasi Produk Olahan Bawang Merah, Algafry: Kembangkan Potensi Bawang Merah di Bateng

    Rabu, 17 November 2021, November 17, 2021 WIB Last Updated 2021-11-17T03:29:04Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Koba, indometro.id - Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, S.T., hadiri Pembukaan Bimbingan Teknis Hilisasi Produk Olahan Bawang Merah kepada Pondok Pesantren Al-Muhajirin dan UMKM di Kabupaten Bangka Tengah yang digelar oleh Bank Indonesia. Bertempat di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Simpang Perlang, Rabu (17/11/2021).

    Algafry mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia yang selalu mendukung Bangka Tengah di bidang pertanian khususnya bawang merah.

    "Ini merupakan support dari Bank Indonesia untuk Bangka Tengah, kami sangat berterima kasih dengan perhatian Bank Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan Bimtek ini, bukan hanya sekadar menanam bawang tetapi juga bagaimana kita mengelola bawang merah ini," ujarnya.

    "Para peserta ini akan diberikan bimbingan oleh narasumber yang sudah berhasil menghasilkan produk-produk olahan bawang merah dari Cirebon. Pengalaman narasumber inilah yang akan disalurkan kepada peserta Bimtek agar bisa memahami bagaimana cara pengolahan bawang merah menjadi bahan baku atau barang jadi," tambahnya Algafry.

    Ia berharap para peserta dapat memahami dan mengembangkannya di Bangka Tengah.

    "Semoga bisa memahami dan mengembangkan potensi bawang merah sehingga bawang merah ini tidak lagi menjadi barang yang mahal dan akan menjadi barang yang mudah di kelola terutama bagi UMKM dalam mengembangkan produk-produknya," harapnya.

    Mengutip laman wiktionary, hilirisasi adalah perkembangan industri yang menghasilkan bahan baku (industri hulu) menjadi industri yang mengolah bahan menjadi barang jadi (industri hilir).

    Sebagai inisiator, Tantan Heroika S selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung menegaskan sasaran kali ini adalah pesantren.

    "Alasannya, untuk mendorong ekonomi dan ketahanan pangan. Ekonomi keuangan syariah juga merupakan kekuatan ekonomi baru yang perlu terus didorong karena pangsa pasarnya yang besar. Jangan sampai negara lain yang mau memanfaatkan pasar-pasar ekonomi keuangan syariah ini," tegasnya.

    Tantan berharap kedepannya, pesantren tidak hanya ahli di bidang agama tetapi harus ahli juga di bidang ekonomi dan bisnis.

    "Kita menghadirkan binaan Bank Indonesia yang berhasil di wilayah-wilayah lain untuk sharing di sini. Kita sangat berharap ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Harapan kami, pesantren kedepannya bisa mandiri, memiliki bisnis-bisnis ekonomi produktif sehingga para santri selain ahli di bidang agama tetapi ahli juga di bidang ekonomi dan bisnis," harapnya.

    Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM Bateng, Sektretaris Dinas Pangan Bateng beserta para peserta Bimbingan Teknis.*
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini